25 radar bogor

Hanna Mundur Pensiun Dini dari Pelatnas

MUNDUR: Hanna Ramadini saat bertanding beberapa waktu lalu. Sementara itu, Hanna memilih mundur dari Pelatnas.
MUNDUR: Hanna Ramadini saat bertanding beberapa waktu lalu. Sementara itu, Hanna memilih mundur dari Pelatnas.

JAKARTA–PP PBSI me­mang menerapkan evaluasi per enam bulan. Hasilnya, promosi deg­radasi bakal dijalankan akhir Juni ini. Namun, sebelum langkah kebijakan tersebut bergulir, Hanna Ramadini -salah satu penghuni tunggal putri Cipayung- memilih  mundur dari pelatnas.

Hanna menyampaikan ada banyak hal yang menjadi per­timbangan. Salah satu­nya rencana bermain secara pro­fesional.  “Saya juga belum siap kalau pisah langsung dengan bulu tangkis,” ujarnya.

Artinya, Hanna memang mun­dur dari pelatnas, tetapi tidak untuk gantung raket. Wa­jar saja, dengan usia yang masih 23 tahun, agaknya men­jadi ironis bagi Hanna un­tuk mengakhiri ka­rier­nya sebagai pebulu tangkis profe­sional. Pemain yang kini mulai berhi­jab itu memang tidak masuk skuat Uber Cup 2018.

Peran dia selanjutnya diganti­kan Dinar Dyah Ayustine yang penampilannya menanjak. Sepanjang tahun ini, Indonesia belum bisa tampil optimal. Sedangkan pencapaian terbaik Hanna yakni saat menjadi semifinalis Malaysia Inter­national Challenge 2018.

Dengan begitu, tunggal putri utama pelatnas Indonesia kini hanya punya Dinar, Fitriani, Gregoria Mariska dan Ruselli Hartawan. Minarti Timur, pelatih tunggal putri pelatnas juga diminta untuk mencari pemain lain untuk dipro­mo­sikan. “Kabidbinpres (Susy Susanti, red) juga sudah minta untuk pemain baru, opsinya menaikkan pemain dari junior atau pratama,” jelasnya.

Terkait mundurnya Hanna, Minarti mengatakan beberapa kali memang diajak komunika­si dengan yang bersangkutan. Tetapi, Minarti beberapa kali pula memberikan pengertian untuk bersabar dan berlatih lebih giat lagi. “Untuk sampai saat ini memang masih me­nunggu SK,” terangnya.

Secara usia, para pemain tung­gal putri Indonesia me­­mang terbilang muda-muda. Di an­ta­ra pemain yang ada, hanya Dinar yang terbilang pa­ling tua, yakni 24 tahun. Langkah PP PBSI bakal cukup berat untuk me­nyiapkan tim terbaik untuk Asian Games, dan beberapa turnamen besar yang akan diikuti para pemain.

Bahkan, nama Hanna belum didaftarkan untuk sejumlah turnamen berikutnya. Seperti Malaysia Open ataupun Thailand Open. “Ini juga men­jadi perhatian kami, karena dia juga sudah kasih sinyal mundur,” lanjut Minarti.

Sementara itu, Susy Susanti menyatakan dengan kondi­si pemain yang ada, tim Indone­sia harus bisa lebih maksi­mal. Apalagi dengan kondisi yang ada saat ini, para pemain di­harapkan lebih improve un­tuk bersaing di pentas internasio­nal.(nap)