JAKARTA–PP PBSI memang menerapkan evaluasi per enam bulan. Hasilnya, promosi degradasi bakal dijalankan akhir Juni ini. Namun, sebelum langkah kebijakan tersebut bergulir, Hanna Ramadini -salah satu penghuni tunggal putri Cipayung- memilih mundur dari pelatnas.
Hanna menyampaikan ada banyak hal yang menjadi pertimbangan. Salah satunya rencana bermain secara profesional. “Saya juga belum siap kalau pisah langsung dengan bulu tangkis,” ujarnya.
Artinya, Hanna memang mundur dari pelatnas, tetapi tidak untuk gantung raket. Wajar saja, dengan usia yang masih 23 tahun, agaknya menjadi ironis bagi Hanna untuk mengakhiri kariernya sebagai pebulu tangkis profesional. Pemain yang kini mulai berhijab itu memang tidak masuk skuat Uber Cup 2018.
Peran dia selanjutnya digantikan Dinar Dyah Ayustine yang penampilannya menanjak. Sepanjang tahun ini, Indonesia belum bisa tampil optimal. Sedangkan pencapaian terbaik Hanna yakni saat menjadi semifinalis Malaysia International Challenge 2018.
Dengan begitu, tunggal putri utama pelatnas Indonesia kini hanya punya Dinar, Fitriani, Gregoria Mariska dan Ruselli Hartawan. Minarti Timur, pelatih tunggal putri pelatnas juga diminta untuk mencari pemain lain untuk dipromosikan. “Kabidbinpres (Susy Susanti, red) juga sudah minta untuk pemain baru, opsinya menaikkan pemain dari junior atau pratama,” jelasnya.
Terkait mundurnya Hanna, Minarti mengatakan beberapa kali memang diajak komunikasi dengan yang bersangkutan. Tetapi, Minarti beberapa kali pula memberikan pengertian untuk bersabar dan berlatih lebih giat lagi. “Untuk sampai saat ini memang masih menunggu SK,” terangnya.
Secara usia, para pemain tunggal putri Indonesia memang terbilang muda-muda. Di antara pemain yang ada, hanya Dinar yang terbilang paling tua, yakni 24 tahun. Langkah PP PBSI bakal cukup berat untuk menyiapkan tim terbaik untuk Asian Games, dan beberapa turnamen besar yang akan diikuti para pemain.
Bahkan, nama Hanna belum didaftarkan untuk sejumlah turnamen berikutnya. Seperti Malaysia Open ataupun Thailand Open. “Ini juga menjadi perhatian kami, karena dia juga sudah kasih sinyal mundur,” lanjut Minarti.
Sementara itu, Susy Susanti menyatakan dengan kondisi pemain yang ada, tim Indonesia harus bisa lebih maksimal. Apalagi dengan kondisi yang ada saat ini, para pemain diharapkan lebih improve untuk bersaing di pentas internasional.(nap)