25 radar bogor

Ponpes Birrul Waalidain, Kerja Sama dengan KPM, Pelajari Pesantren Modern Lain

AJAK TANGKAS: Anak-anak belajar memanah, merupakan olahraga yang dianjurkan pada zaman Nabi.
AJAK TANGKAS: Anak-anak belajar memanah, merupakan olahraga yang dianjurkan pada zaman Nabi.

Dengan metode tamyiz yakni cara cepat menerjemahkan Alquran dan kitab kuning, setiap pembelajaran dari mulai tahsinul Quran, tajwid, penerjemahan Alquran itu sudah menggunakan metode tamyiz. Diperkuat dengan bahasa Arab dan Inggris.

Ada tiga hal yang akan diunggulkan ponpes ini. Pertama adalah tahsinul Quran berupa perbaikan baca Alquran, lalu tahfidzul Quran atau hafalan, dan penguasaan terjemahan Quran dan kitab kuning dengan menggunakan metode tamyiz.

Untuk penguatan bahasa, bahasa Arab dan Inggris juga sudah menggunakan metode tamyiz. Pengulangan untuk pemahaman dan pembekalan bagi anak-anak, berupa kosakata Arab dan Inggris yang dinyanyikan juga sangat efektif. Ketiga, penguatan atau keunggulan untuk matematika dan ilmu pengetahuan alam (IPA).

“Pengajar sudah mulai bergabung dengan Klinik Pendidikan Matematika dan IPA (KPM). Kemarin ada guru Birrul yang sudah ke tingkat nasional dalam olimpiade matematika.

Kemudian murid kami ada yang ke tingkat internasional untuk SD, olimpiade matematika di Singapura, juga olimpiade matematika di Australia, mereka masuk walau baru juara tiga,” bebernya

Untuk juara-juara lokal sampai nasional, tahun kemarin ada anak SMP Birrul Walaidain yang menjadi juara nasional sampai internasional dalam cabang olahraga taekwondo. Kemudian ada juga juara-juara Kabupaten dan Kota Bogor, termasuk Jabodetabek.

Tahun ini, beberapa guru SMP ada yang sudah S2 dari berbagai universitas terkemuka di Indonesia, baik negeri maupun swasta.

”Tahun ini sudah siap sekali, misal ada yang S2 jurusannya IPA dan MIPA. Insya Allah akan meleng­­kapi. Adapun alumni-alumni yang sudah menyebar ke pesantren modern bahkan sudah ada presentasi bagus yang di Gontor Putri, sudah piawai sekali menggunakan bahasa Arab dan Inggris.

Karena pada waktu belajar di sini sudah menggunakan metode langsung dari Gontor. Ditambah ilmu tata bahasa Arab dengan metode tamyiz tadi,” pungkasnya.(cr4/c)