25 radar bogor

Masuk Rekom Capres PA 212, Zulhasan: Kehormatan bagi Saya

KOMPAK: Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (kiri) bersama Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno di acara partai.
KOMPAK: Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (kiri) bersama Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno di acara partai.

JAKARTA–RADAR BOGOR,Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (Zulhasan) menjadi salah satu calon presiden yang direkomendasikan oleh Persatuan Alumni (PA) 212, bersama beberapa calon lainnya. Zulhasan mengapresiasi keputusan ini dan merasa mendapat kehormatan.

Rakornas PA 212 di Jakarta (29/1) memutuskan lima nama calon presiden yang direko­mendasikan untuk pemilihan presiden 2019. Di antara nama-nama yang direkomendasikan terdapat nama Zulhasan.

Selain itu muncul juga beberapa tokoh seperti Habib Rizieq, Prabowo Subianto, Yusril Ihza Mahendra, dan TGB Zainul Majdi.

Selain nama-nama capres, PA 212 juga mengeluarkan nama-nama bakal calon wakil presiden. Di antara nama-nama itu terdapat gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan kader PAN Eggi Sudjana. Selain itu, nama Zulhasan juga kembali muncul di daftar cawapres bersama Yusril Ihza Mahendra.

Menurut Zulhasan, pencantu­man namanya sebagai kandidat capres dan cawapres rekomen­dasi PA 212 merupakan kehormatan bagi dirinya. “Saya merasa terhormat, saya mengapresiasi keputusan ini,” kata Zulhasan Rabu (30/1).

Zulhasan menambahkan, hal ini menunjukkan bahwa dirinya mendapat perhatian dari para alumni PA 212 sebagai capres representasi umat. Apalagi, tambah Zulhasan, rekomendasi ini juga didasarkan pada beberapa kriteria yang menyangkut kredibilitas dan komitmen keumatan, serta sikap kenegarawanan.

Zulhasan menegaskan, pemilihan presiden adalah ajang kontestasi untuk memilih putra terbaik Indonesia untuk menjadi pemimpin nasional melalui mekanisme demokrasi.

“Kita laksanakan hak demokrasi kita tanpa harus menimbulkan perpecahan,” kata Zulhasan yang juga ketua MPR RI ini.

Diingatkan, persaingan politik adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Persaingan itu harus dilakukan melalui adu konsep dan adu gagasan.

“Pilpres harus berkualitas, yang diadu adalah gagasan dan konsep, bukan gontok-gontokan dan saling mencaci,” kata Zulhasan.
Kesatuan dan persatuan nasional jauh lebih penting dibanding jabatan yang hanya lima tahun. “Pilihan politik boleh beda tapi Merah Putih kita sama,” tambah Zulhasan.

Sementara itu, Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno mengatakan bahwa munculnya nama Zulha­­san dalam dalam capres dan cawapres rekomendasi PA 212 menunjukkan bahwa kader PAN mempunyai kapasitas untuk menjadi pemimpin nasional.

Eddy melihat, di antara nama-nama yang muncul Zulhasan ada di daftar capres dan cawapres. “Ini berarti kapasitas Zulhasan mumpuni untuk dua posisi itu,” kata Eddy.

Ditanya mengenai sikap resmi PAN terhadap rekomendasi ini Eddy mengatakan bahwa sejak awal PAN konsisten mencalonkan Zulhasan sebagai capres sesuai dengan keputusan rakernas 2017. “Dengan keputusan PA 212 kita makin yakin bahwa pilihan kita mendapatkan respons dari masyarakat,” kata Eddy.

Ditambahkan, sikap resmi PAN akan diputuskan di rakernas 2018 yang rencananya digelar setelah Idul Fitri 2018. “Di rakernas nanti kita ambil keputusan final,” tegas Eddy.(*/gal)