25 radar bogor

Aturan Zonasi Makan Korban! Diduga Stres tak Masuk Sekolah Favorit, Siswi SMP Bunuh Diri

Ilustrasi
Ilustrasi

BLITAR-RADAR BOGOR, Siswi salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Blitar, Jawa Timur melakukan aksi gantung diri dengan tali tampar, Selasa (29/05/2018). Korban ditemukan tewas gantung diri di kamar kosnya seputaran Jalan A.Yani Kelurahan/ Kecamatan Sananwetan Kota Blitar, sekitar pukul 14.30.

Korban merupakan warga Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar, yang baru satu bulan tinggal di rumah kos tersebut bersama pengasuhnya yang sejak kecil merawat korban.

Informasi yang dihimpun, sebelum kejadian yaitu sekitar pukul 14.00 korban menyuruh pengasuhnya untuk membelikan makanan. Namun, setelah pembantunya kembali ke tempat kos sekitar pukul 14.30, korban sudah ditemukan tewas dengan leher tergantung dengan tali tampar.

Menurut pengakuan teman-teman sekolah korban dan grup WA di sekolahnya, diduga korban nekat melakukan perbuatan tersebut lantaran masalah keluarga, dan juga stress.

Korban ingin sekali sekolah di SMA Negeri 1 Blitar, namun karena Kartu Keluarga (KK) korban di Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar, dia merasa tidak bisa diterima di SMA Negeri 1 Blitar, karena terkait masalah pembagian zonasi (wilayah). Akhirnya korban mengambil jalan pintas mengakhiri hidupnya dengan jalan gantung diri.

Padahal menurut teman-teman sekolah korban, dia termasuk siswi yang pintar, bahkan mendapatkan peringkat juara di sekolahnya dengan hasil Ujian Nasional 359. Bahkan beberapa teman korban mengaku, bahwa korban sering curhat terkait permasalahan yang selama ini mengganggu pikiran korban. Baik permasalahan keluarga maupun sekolah.

Sementara Kasat Reskrim Polres Blitar Kota AKP Heri Sugiono mengatakan, korban merupakan siswi yang beprestasi, dia juga tidak pernah bermasalah dengan teman sekelasnya maupun dengan siswa lain di sekolahnya.

“Korban ini selalu mendapatkan peringkat 2 selama sekolah di SMP tersebut. Kasus ini masih kami kembangkan apakah ada faktor lain yang mempengaruhi si korban melakukan hal tersebut”, tegas Heri seperti dilansir beritablitar.com.

Saat ini korban yang juga keturunan Tionghua disemayamkan di Paramita Jalan Mawar Kota Blitar untuk disembahyangkan. (fajar AT/ysp)