25 radar bogor

Fran Akhirnya Mengaku Menyebut Bom, Terprovokasi Sikap Pramugari 

Frantinus Nirigi saat diperiksa petugas sesaat setelah terjadi kepanikan di pesawat Lion Air JT 687 rute Pontianak-Jakarta.
Frantinus Nirigi saat diperiksa petugas sesaat setelah terjadi kepanikan di pesawat Lion Air JT 687 rute Pontianak-Jakarta.

PONTIANAK-RADAR BOGOR, Penumpang pesawat Lion Air Frantinus Nirigi akhirnya mengaku menyebutkan kata-kata bom kepada pramugari pesawat Lion Air JT 687 rute Pontianak-Jakarta. Tetapi, Frantinus mengatakan melakukan hal itu karena terprovokasi sikap pramugari yang cenderung tak ramah.

“(Fran) Memang ada melontarkan kata-kata ‘awas jangan kasar-kasar menyimpan tasnya. Ada bom’ kepada salah satu pramugari,” ungkap Theo Kristoporus Kamayo, yang menjadi kuasa hukum Frantinus di Pontianak, seperti yang dilansii tempo.co, Selasa (29/5/2018).

Menurut Theo, saat dijenguk kondisi Frantinus Nirigi dalam keadaan baik. “Namun agak tegang,” kata Theo.

Soal Teror Bom di Pesawat Lion Air, Netizen Bilang Pramugari Salah dengar. Begini Kronologisnya!

Theo mengatakan kliennya itu kesal karena pramugari Lion Air itu tak hati-hati saat menyimpan tasnya ke dalam bagasi kabin. Padahal saat itu di dalam tas Frantinus terdapat tiga unit komputer jinjing atau laptop.

Frantinus menurut Theo mengaku sebagai penumpang terakhir yang masuk ke pesawat. Ia duduk di kursi 2C. Saat itu, bagasi kabin sudah penuh. Tas Frantinus sarat muatan, sehingga tidak diperbolehkan diletakkan di bawah kursi atau dipangku, sesuai aturan penerbangan.

Pramugari pun memasukkan tas Fran ke kabin. Gerakannya yang kasar membuat pria itu tersulut emosi pula, dan terlontarlah kata-kata bom.

Pramugari tersebut sempat menegur Fran dengan serius. “Kamu tidak boleh bercanda ada bom di dalam pesawat,” katanya kepada Fran. Fran lantas menyadari kesalahannya, dia meminta maaf dan menundukkan kepala.

Sejurus kemudian, Fran dipanggil ke Garbarata pesawat untuk diperiksa. Petugas mendapati tas Fran berisi tiga laptop. Tidak mendapati barang-barang mencurigakan, Fran kemudian disuruh kembali ke tempat duduk.

“Saat itu tidak ada kekacauan sama sekali,” kata Theo. Namun, selang beberapa menit kemudian berdasarkan pengakuan Frantinus, ia mendengar pengumuman di pengeras suara agar seluruh penumpang keluar pesawat melewati pintu utama.

Fran menyatakan, tidak ada kepanikan saat pengumuman pertama. Namun, pramugari kembali memberikan pengumuman kedua.

“Penumpang dimohon keluar, karena ada bahan yang bisa meledak. Nah, ini yang bikin penumpang panik dan ada yang buka jendela darurat,” kata Theo.

Dua pramugari Lion Air juga harus menjalani pemeriksaan keterangan saksi akibat peristiwa yang menjadi sorotan banyak pihak ini. Theo mengatakan, pramugari justru yang membuat para penumpang panik. Hal ini juga meluruskan informasi yang beredar sebelumnya, bahwa Frantinus berteriak di dalam kabin pesawat, menyatakan dirinya membawa bom.

Dua pramugari atas nama Cyndi dan Citra pada malam kejadian juga turut dimintai keterangannya di Polresta Pontianak. Keduanya diketahui tidak ikut bertolak ke Jakarta dengan pesawat lainnya. Namun kepolisian belum merilis hasil pemeriksaan dari kedua pramugari tersebut. “Nanti akan ada jumpa pers,” jawab Kapolresta Pontianak, AKBP Wawan Kristyanto. (ysp)