25 radar bogor

Ponpes Alquran Al-Munawwir Kayumanis Tanah Sareal, Selain Salat makan pun Berjamaah

Pondok Pesantren Alquran Al-Munawwir

Pengajaran atau metode pembelajaran di Pondok Pesantren Alquran Al-Munawwir Kayumanis Tanah Sareal ini memang masih tradisional, tidak seperti pesantren-pesantren modern umumnya. Masih salafi. Namun demikian, ilmu agama yang diajarkan tetap sama, contohnya mengajarkan ilmu tajwid atau mengkaji Alquran.

Yang membedakan hanya metode, seperti adanya musyafahah, mujawwad, dan ada pembelajaran-pembelajaran lain seperti kitab kuning. ”Sampai saat ini, metode pengajarannya memang masih seperti itu,” beber Muhammad Mu’min Za, selaku pengajar Ponpes Al-Munawwir.

Saat memasuki Ramadan, mereka mengaji kitab mulai pukul 08.00-09.00 WIB. Siangnya dimulai pukul 14.00-15.00 WIB. Nah, sambil ngabuburit, nanti disambung lagi setelah Asar. Berbeda dengan bulan-bulan biasa yang tidak sepadat Ramadan.

Bahkan, sambung Mu’min, ketika memasuki Ramadan hari ke-22 atau 25, akan ada perlombaan kori, murotal, azan, syafill Quran, dan cerdas cermat. ”Karena di sini merupakan lingkungan pesantren, jadi pengajaran dan perlombaan juga sesuai dengan ajaran yang ada di sini. Intinya supaya anak-anak lebih semangat,” ujarnya.

Untuk kegiatan berbuka puasa dan Tarawih, kata dia, masih sama dengan kebanyakan pesantren pada umumnya. Namun karena masih salafi, cara makannya pun tidak seperti pesantren yang modern, makannya masih ”berjamaah”. ”Jadi satu nampan bareng-bareng,” bebernya. Sementara untuk Tarawih, dilakukan di masjid sekitar pesantren bersama warga.

Sebab, masih kata Mu’min, Pesantren Alquran Al-Munawwir tidak memiliki masjid. Alasannya, karena memang sudah ada masjid dari luar pesantren. Lalu masyarakat di sini juga ingin santri agar salat ke masjid. ”Jadi tidak bikin masjid di dalam pesantren, nanti masjid yang di luar malah kosong,” tutupnya.(cr4/c)