Pintu-pintu surga akan terbuka sebagai bukti bahwa besarnya pahala dari ibadah puasa di bulan Ramadan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW pernah bersabda, “Apabila bulan Ramadan tiba, semua pintu langit dan surga terbuka, semua pintu neraka tertutup dan setan-setan dibelanggu.” (HR Imam Bukhari).
Selain itu, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Semua amal ibadah anak adam untuk dirinya sendiri kecuali puasa, karena puasa adalah untukku dan akulah yang membalasnya.Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan.
Dia merasa senang saat berbuka dan merasa senang ketemu dengan Tuhannya, dia juga merasa senang dengan pahala puasanya” (HR Imam Al-Bukhari). Ada beberapa hikmah dari ibadah puasa di bulan Ramadhan. Pertama, ibadah puasa Ramadan istimewa.
Allah langsung yang menilai. Manusia tak bisa mengetahui baik dan buruknya puasa seseorang. Bahkan, manusia tidak tau apakah seseorang itu berpuasa atau tidak. Saat puasa seseorang benar maka pintu surga menantinya, sebab hanya saat bulan puasa Ramadan semua pintu langit dan surga terbuka.
Semua bonus bagi yang mau beribadah puasa dengan benar. Kedua, mengumpulkan nilai pahala. Pahala di bulan puasa dilipatgandakan. Seseorang yang berpuasa hendaknya juga melakukan amal kebaikan yang lain.
Misalkan, bersedekah kepada anak yatim. Selama berpuasa juga sibuk memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan. Sedangkan pada malam harinya sibuk memperbanyak salat malam atau tahajud dan membaca Alquran. Ketiga, merasakan penderitaan orang miskin.
Selain ibadah wajib bagi umat Islam, berpuasa juga mempunyai makna sosial. Seseorang yang tadinya berkecukupan dalam materi dan tak pernah lapar. Saat berpuasa dia merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang tergolong miskin.
Hasil akhirnya diharapkan dia mau membantu orang miskin karena merasakan kelaparan dan kehausan saat berpuasa. Keempat, bernilai kesehatan. Mengistirahatkan lambung dan bagian-bagian tubuh termasuk memberikan hak-hak kepada tubuh.
Lambung jika bekerja terus-menerus kinerjanya bisa melemah. Berpuasa sama artinya mengistirahatkan lambung dan sekaligus membersihkan lambung. Akhirnya tidak terjadi penumpukan berupa makanan sehingga menumpuk lemak dan kolestrol pada badan.
Tubuh menjadi sehat bukan sakit jika berpuasa, sebab efek lain dari obesitas terhindarkan. Keempat, mempunyai nilai ekonomi. Banyak manusia mendapatkan berkah eko nomi mulai dari penjual nasi warteg, takjil, tukang nasi uduk, dan berbagai jenis minuman segar.
Makanan dan minuman ini terdapat di pinggir jalan saat waktu sahur dan berbuka. Tentu puasa Ramadan membangkitkan ekonomi umat. Banyak orang kecil yang berjualan dan bukan sekelas perusahaan be sar. Kebanyakan juga dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga.
Terakhir, pengendalian nafsu dan meningkatkan keimanan. Banyak orang yang ingin marah tetapi karena berpuasa dia tak mau lagi melakukan. Orang yang tadinya senang memfitnah harus memberhentikan omongannya.
Hasilnya, orang yang pemarah bisa menjadi pemurah, lembut dan baik hati. Bahkan, orang yang tadinya tak beriman bisa beriman. Misalkan, wanita yang tadinya tak mau menutup aurat, tetapi setelah berpuasa, dia mau menggunakan kerudung.(*)