25 radar bogor

Ulama Bogor Tolak Mubalig ‘Pelat merah’

BOGOR-RADAR BOGOR, Sejumlah tokoh ulama Bogor menolak rilis 200 nama mubalig yang dilansir Kementerian Agama (Kemenag). Kebijakan ini dianggap politis dan terlalu naif.

Seperti yang diungkapkan KH Khodamul Quddus. Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hidayah itu menilai, 200 mubalig Kemenag terdengar ganjil. Selain tak melalui proses seleksi, Kemenag cenderung mendiskreditkan ulama.

Sebab, kata kiai asal Leuwisadeng itu, banyak mubalig berkapasitas dengan keilmuan loyalitasnya melebihi itu, namun namanya tidak dimasukkan.

“Kami menolak karena sepertinya politik untuk menciutkan ulama. Kemenag belum pernah kasak-kusuk ke daerah untuk mengadakan seleksi, kan,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (21/5).

Menurutnya, 200 mubalig se-Indonesia terbilang sempit. Sosok mubalig sendiri sejatinya tidak dinilai hanya piawai berbicara dan kemasyhurannya. Melainkan, ilmu dan pengaruhnya di masyarakat.

Contohnya, Yusuf Mansyur, Aa Gym, Habieb Rizieq Sihab, maupun Ustaz Abdul Somad. Wilayah daerah, misalnya, Kiai Uci Sanusi atau Kiai Abu Yanon di Banten. Memiliki jamaah ribuan dengan pengaruh baik di masyarakatnya. Baca selengkapnya di Epaper Radar Bogor hari ini (don/wan/bay/jun/d)