BANDUNG-Kasus pernyataan dan kaos menyinggung pergantian presiden yang dilontarkan Sudrajat-Ahmad Syaikhu memasuki babak baru.
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3, yang dikenal dengan sebutan Asyik, ini akhirnya memenuhi panggilan dari Bawaslu Jabar untuk dimintai keterangan terkait aksinya saat debat publik kedua di Universitas Indonesia pada Senin (14/5).
Selama tiga jam lebih pasangan Asyik dimintai keterangan oleh Bawaslu Jabar di dalam ruangan Gakkumdu Bawaslu Jabar, Sabtu (18/5). Sejak diperiksa pukul 15.00 WIB, Sudrajat-Syaikhu akhirnya keluar ruangan pukul 17.45 WIB.
Calon gubernur Jawa Barat, Sudrajat menjelaskan, Bawaslu menanyakan beberapa pertanyaan terkait aksi pernyataan dan kaos yang menyinggung pergantian presiden pada debat publik.
”Mengenai subtansi, kami ditanya apakah ada sosialisasi soal aturan main soal tata prosedur debat. Lalu kami menjawab, karena ini debat kedua dan tidak ada briefing khusus,” ujar Sudrajat di kantor Bawaslu.
Terkait aksinya yang sempat membuat heboh di ruang debat, Sudrajat dan Syaikhu membela diri bahwa apa yang ia lakukan adalah sebuah hal yang sudah lumrah dilaksanakan oleh masyarakat banyak.
Karena itulah ia merasa tidak ragu membawa kaus tersebut dan membentangkannya ketika pernyataan terakhirnya di debat publik kedua tersebut.(ded/net)
