25 radar bogor

Saksi Mata Lihat Sosok Bercadar Menggandeng 2 Anak Masuk Halaman Gereja

SURABAYA-RADAR BOGOR, Pelaku bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Arjuno, Surabaya diduga dilakukan sosok dewasa bercadar menggandeng dua anak.

Informasi ini didapat dari seorang saksi mata bernama Tardianto. Ia mengaku, kedatangannya ke GKI Jalan Diponegoro ini menemui salah seorang keluarga.

Setibanya di lokasi, tepatnya di sebuah warung samping GKI Tardianto melihat seorang bercadar itu nampak berjalan kaki memasuki area parkir GKI.

“Ada yang memakai cadar dan satu masih balita dengan mengenakan jaket warna hitam dan menggunakan pakaian berwarna gelap,” kata Tardianto di lokasi kejadian.

Tidak lama kemudian, Tardianto mendengar satu ledakan keras dan terlihat seorang wanita yang masih anak-anak sudah tergeletak.

Selain satu orang anak itu Tardianto juga melihat seorang security yang kedapatan luka parah.

Berselang lima menit kemudian, ledakan kembali terjadi yang diduga dilakukan oleh seorang perempuan dewasa yang bercadar itu.

“Setelah ledakan mereka berdua tergeletak dan anaknya satu lagi terluka sama seperti security,” imbuhnya.

Andreas seorang security, sebuah klinik yang jaraknya sekitar 20 meter dari lokasi kejadian mengaku mendengar suara ledakan sebanyak tiga kali. “Saya dengan tiga kali ledakannya,” kata Andreas.

Sementara itu Tim Jihandak Polda Jawa Timur berhasil meledakkan sebuah bom aktif yang ditemukan di GKI Jalan Diponegoro tempat terjadinya bom bunuh diri pada Minggu, (13/05) pagi.

Berdasarkan pantauan JawaPos.com dialokasi, dentuman ledakan bom itu terjadi tepat pukul 10.35 WIB dengan cukup keras. Peledakan dilakukan dengan menggunakan mobil kendaraan penjinak bom dari Jihandak Brimob Polda Jatim.

Informasi sementara yang didapat, bom aktif yang baru saja diledakkan ini merupakan bom yang masih nempel di paha pelaku anak-anak yang diduga anak dari pelaku utama. “Ini yang anaknya. Insyaallah sudah tidak ada bom aktif lagi,” kata seorang petugas di lokasi.

Seorang anak tersebut, diduga tewas terlebih dahulu sebelum bomnya meledak akibat benturan dengan sang ibu yang lebih awal hingga meledakkan bomnya. Hingga berita diturunkan, pengamanan di GKI Jalan Diponegoro masih cukup ketat. (ysp)