Nama Grace Joselini ramai diperbincangkan di dunia sepak bola Indonesia. Kisahnya viral bukan lantaran prestasinya dalam bermain bersama timnas wanita, namun Grace dipercaya menjadi dokter timnas wanita Indonesia. Sebelumnya, ia juga pernah jadi dokter tim gulat dan tim atletik Indonesia.
Dokter Grace Joselini Corlesa Setiawan memang cukup mencuri perhatian publik. Apalagi, paras dan gayanya yang modis membuat pemain termasuk penggemar sepak bola mengidolakannya.
Grace sendiri sekarang memegang peranan penting terhadap kesehatan fisik maupun mental para pemain di ajang Asian Games 2018. Perempuan 34 tahun ini ternyata bukan hanya dokter biasa, ia merupakan finalis Puteri Indonesia 2009 wakil dari Kalimantan Timur.
Dalam ajang pencarian Putri Indonesia tersebut, ia mendapatkan gelar Putri Indonesia Kepulauan.
Saat mengikuti seleksi Putri Indonesia tersebut, Grace sedang menempuh pendidikan kedokterannya di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Grace merasa senang bisa dipercaya menjadi dokter timnas wanita Indonesia. Ia bercerita tentang bagaimana asal mula dirinya menjadi dokter. “Saya awalnya dikenalkan sama dokter timnas U-16 dr Dicky Muhammad Shofwan. Dia itu senior saya di kampus UI, makanya saya mau mencoba ini,” ucap Grace.
Wanita usia 33 tahun tersebut sebelumnya memang tak suka dengan olah raga sepak bola. Lantaran, sejak kecil dirinya berkarier di olahraga basket, yang dikenalkan rekan-rekannya di masa sekolah.
Bukan hanya menjadi dokter, Grace juga bisa menjadi seorang ibu atau kakak para pemain timnas wanita Indonesia yang jauh dari keluarga.
Ya, para pemain timnas wanita Indonesia melakukan latihan lebih dari sebulan lamanya di Sawangan, Depok. Selama TC berjalan, para pilar tak dibolehkan meninggalkan lokasi.
“Menyenangkan. Karena ini enggak cuma urusan mereka di lapangan, psikologi mereka bagaimana dibangun. Masing-masing berbeda karakter, menyenangkan banget,” ucapnya.
Perlu diketahui bahwa tak hanya timnas sepak bola pria Indonesia yang akan tampil di Asian Games. Tetapi juga timnas sepak bola wanita Indonesia, ikut berlaga nantinya.
“Saya bisa menjadi teman curhat mereka, teman gila bersama, teman nyanyi dan lain-lainnya. Masuk ke anak-anak itu tidak gampang. Karena mereka pasti punya pikiran gimana-gimana pas awalnya. Tapi sekarang sudah tidak,” tambahnya. (net)
