Bagi seorang anak, saat kuliah sembari membuka usaha bukan hal tak mungkin kalau memiliki kemauan dan tekad yang kuat. Bahkan, hanya dengan modal beberapa juta dan didapat dengan meminjam, juga bisa berjalan dan sukses. Itulah yang pernah dilakoni Muhammad Fauzi Ruhiyat.
Fauzi bercerita bagaimana dirinya menjalankan usaha jasa dokumentasi dengan modal yang minim. Berawal dari hobi memotret, lambat laun menjadi bisnis yang kini ia jalani.
Hanya dengan satu unit kamera, tidak menghalangi pria yang saat ini merupakan mahasiswa S-2 di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia program Manajemen Bisnis, untuk memulai usaha.
“Awalnya punya kamera pocket. Masuk kuliah, nabung, terus beli kamera yang lebih bagus. Gak langsung buka usaha, kerja dulu di tempat jasa dokumentasi di Bogor,” jelas Fauzi kepada Radar Bogor.
Selang beberapa bulan, akhirnya ia mengundurkan diri dari perusahaan tersebut. Tanpa pertimbangan, Fauzi mencoba memulai usaha yang diawali dengan menerima jasa foto atau dokumentasi personal. Fauzi juga menerima jasa dokumentasi apa saja, yang terpenting dapat dikenal orang banyak.
Bicara tarif, Fauzi juga membanderol harga yang sangat terjangkau bagi semua kalangan. Tarif awal hanya Rp100 ribu untuk sekali memotret. Dengan berbagai promo dan memperluas pertemanan, akhirnya Fauzi mampu mengembangkan bisnis hingga saat ini.
Karena melihat pasar, akhirnya awal 2017 ia lebih serius dan memberi branding bisnisnya dengan nama Insight Documentation Service.
Tidak hanya menerima jasa pemotretan atau dokumentasi wedding, Fauzi juga menerima company profile. Setelah branding dilakukan dan merasa perlengkapan yang dimiliki tidak cukup, akhirnya Fauzi meminjam dana tambahan modal ke orang tua.
Dengan berbagai kesepakatan, akhirnya orang tua Fauzi meminjamkan dana sebesar Rp5 juta. “Sadar cuma punya kamera biasa, saya coba beranikan diri pinjam ke orang tua untuk upgrade kamera termasuk alat-alat,” jelas pria yang lahir April 1995 ini.
Berbagai tantangan Fauzi hadapi hingga usahanya terus berjalan dan berkembang cukup pesat. Kini, Fauzi tidak hanya dapat membayar lunas pinjaman dari orang tua tetapi sudah bisa memberi lebih.
Saat ini, Fauzi sudah memiliki tim sebanyak enam orang. Bila awalnya hanya Rp100 ribu sekali motret, kini tarif yang dibanderol Fauzi cukup tinggi. Mulai dari Rp5 jutaan per project. Saat ini, omzet yang sudah diterima per bulannya mencapai belasan juta.
Selain tekad kuat, dalam menjalankan bisnisnya ia terus membuka jaringan seluas-luasnya. Fauzi bahkan bergabung bersama Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) Perguruan Tinggi (PT).(/c)