SUKAMAKMUR–RADAR BOGOR, Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menggaet pengusaha-pengusaha yang telah menghibahkan tanahnya untuk melanjutkan pembangunan proyek Jalur Puncak II tidak sia-sia. Satu per satu pemilik lahan yang telah menanamkan investasi di kawasan tersebut, rupanya, berkeinginan besar agar infrastruktur tersebut segera terbangun.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Ajat R Jatnika menjelaskan, Pemkab Bogor sendiri memiliki skema sederhana untuk meneruskan Puncak II.
Misalnya, mengajak pengusaha-pengusaha yang telah menghibahkan tanahnya di sana untuk membangun jalan.
“Skema ini kelihatannya direspons positif. Tinggal kita kawal teknis dan jaringan jalannya,” ujar Ajat kepada Radar Bogor. Menurutnya, rencana tersebut kian mulus dan kini terus dimatangkan sebelum dilakukan eksekusi.
“Tentunya akan kami sampaikan perkembangan ini kepada bupati (Nurhayanti, red),” ucapnya. Belum lama ini, ia juga telah membahas segmen I di jalur tersebut. “Kami menunggu arah kebijakan bupati,” tuturnya.
Ajat menjelaskan, skema yang tengah dilakukan untuk melanjutkan jalur alternatif lintas poros tengah timur menekankan gotong royong tanpa mengeluarkan anggaran negara. “Semisal, badan usaha A bangun sekian ratus meter diikuti badan usaha lainnya. Masyarakat pun mau kok gotong royong. Tapi kan tetap butuh dorongan pemerintah juga,” tegas Ajat.
Selain itu, rencana pembangunan Jalur Puncak II telah tertuang dalam SK Gubernur Jawa Barat Nomor 620/Kep.1532Kep-Admrek/2011 tentang Rencana Umum Jaringan Jalan Provinsi.
Dalam SK itu terdapat pula dua tahap pembangunan Jalur Puncak II, yakni ruas Sentul-Hambalang-Tajur-Cibadak-Sukamakmur-Kota Bunga 67,6 kilometer dan ruas Sukamakmur-Cariu 18 kilometer. Ia meminta program Pemprov Jabar tersebut mesti direalisasikan.(ded)