25 radar bogor

Gratis tapi Belum Merata

Ilustrasi dua kuli angkut tengah merapikan beras Bulog.

NANGGUNG–RADAR BOGOR, Pemerintah Desa Bantarkaret mendistri­busikan 8,9 ton beras untuk keluarga prasejahtera (rastra) kepada 908 kepala keluarga (KK) yang masuk kategori miskin. Program restra ini berbeda dengan sebelumnya.

Saat ini, rastra dibagikan secara gratis. ”Kalau dulu kan masyarakat harus menebusnya Rp1.600 per kilogram. Seka­rang digratiskan, dan setiap KK dapat jatah 10 kilogram,” kata Kaur Umum Desa Bantar­karet Madun kepada Radar Bogor, belum lama ini.

Digratiskannya rastra ini pun diakui Ketua RW 03 Desa Bantar­karat Yosep sangat mem­ban­tu. Hanya saja, kata dia, pendistri­busiannya masih jauh dari harapan. ”Masih banyak warga yang seharusnya dapat, ter­nyata tidak,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Desa Pon­dokudik, Kecamatan Kemang, Muhammad Sutisna mem­benarkan jika selama ini pen­distribusian rastra belum me­ra­ta. Menurutnya, karena pen­distribusian masih menga­cu pada data yang dimiliki Ba­dan Pusat Statistik (BPS) pada 2016.

”Informasi yang sa­ya te­ri­ma sepeti itu. Kenapa pakai da­ta 2016? Sebab, untuk se­mentara, data 2018 pasti banyak peru­bahan,” katanya.

Alhasil, kata dia, banyak war­ga yang protes. ”Kami ingin­­nya rastra ini sesuai tar­get. Ka­mi punya data, mana yang mampu dan mana yang tidak. Jadi, ke de­pannya pakai­lah data sesuai da­ta yang telah kami isi,” pungkasnya.(cr3/c)