NANGGUNG–RADAR BOGOR, Pemerintah Desa Bantarkaret mendistribusikan 8,9 ton beras untuk keluarga prasejahtera (rastra) kepada 908 kepala keluarga (KK) yang masuk kategori miskin. Program restra ini berbeda dengan sebelumnya.
Saat ini, rastra dibagikan secara gratis. ”Kalau dulu kan masyarakat harus menebusnya Rp1.600 per kilogram. Sekarang digratiskan, dan setiap KK dapat jatah 10 kilogram,” kata Kaur Umum Desa Bantarkaret Madun kepada Radar Bogor, belum lama ini.
Digratiskannya rastra ini pun diakui Ketua RW 03 Desa Bantarkarat Yosep sangat membantu. Hanya saja, kata dia, pendistribusiannya masih jauh dari harapan. ”Masih banyak warga yang seharusnya dapat, ternyata tidak,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Desa Pondokudik, Kecamatan Kemang, Muhammad Sutisna membenarkan jika selama ini pendistribusian rastra belum merata. Menurutnya, karena pendistribusian masih mengacu pada data yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016.
”Informasi yang saya terima sepeti itu. Kenapa pakai data 2016? Sebab, untuk sementara, data 2018 pasti banyak perubahan,” katanya.
Alhasil, kata dia, banyak warga yang protes. ”Kami inginnya rastra ini sesuai target. Kami punya data, mana yang mampu dan mana yang tidak. Jadi, ke depannya pakailah data sesuai data yang telah kami isi,” pungkasnya.(cr3/c)