25 radar bogor

Ernest Regia Achmad Chandra, Juara OSN Matematika Tingkat Provinsi 2018

PRESTASI: Ernest Regia Achmad Chandra, siswa SMP Bina Insani Kota Bogor yang berhasil meraih peringkat pertama OSN Matematika tingkat Provinsi Jawa Barat.

Ernest Regia Achmad Chandra, siswa SMP Bina Insani Kota Bogor, meraih peringkat pertama OSN Matematika tingkat Provinsi Jawa Barat. Kini ia bersiap-siap menjadi wakil provinsi di tingkat nasional.

Awalnya tak pernah terbayangkan jika anak pasangan Okke Achmad Bacharuddin dan Ferina Maryati ini meraih banyak prestasi. Ernest meru­pakan anak indigo dengan kemampuan khusus (melihat dunia luar, red) yang awalnya membuat pasangan suami istri itu bingung menghadapinya.

“Kami selalu berdoa kepada Allah, agar diberikan pertolongan dalam mengembangkan potensi Ernest. Apalagi, sampai usia tiga tahun ia belum bisa bicara. Semula kami berpikir, ia autis. Tapi ternyata, belakangan terbukti kalau dia bukan autis, melainkan indigo,” kata Okke, sang ayah.

Ernest lahir pada 12 Maret 2004. Anak pertama dari tiga bersaudara ini tinggal bersama keluarganya di Parung, Kabupaten Bogor.

Saat berusia tiga tahun, Ernest sering melihat kalender dan bertanya kepada ayahnya, “Ini apa?” Ayahnya menjawab, “Ini angka.” Dia bilang, “Aku ingin itu.”

Okke lalu memberikan buku dan pulpen kepada Ernest. Okke menuliskan angka 1–30.

Ternyata, dua minggu kemu­dian buku tersebut habis. Dan, Ernest telah menulis angka 1–12.000. “Saya berikan buku lagi, ia menulis lagi sampai jutaan. Ternyata angka itu ada polanya,” tutur Okke.

Suatu hari Ernest minta diajari perkalian, penjumlahan mau­pun pembagian. Tak dinyana, dalam waktu tiga hari ia lang­sung menguasai.

“Saya tes, hasilnya benar. Ernest berkata kepada saya, ‘aku tahu, aku tahu sendiri’. Ternyata ia mam­pu mengotak-atik angka. Subhanallah,” ujarnya.

Okke bersyukur dengan potensi Ernest yang berkem­bang, terutama dalam bidang matematika dan Tahfidz Quran. ”Ia juara dalam bidang matematika dan lomba Tahfidz Quran yang diadakan Kemen­terian Keuangan,” kata pegawai Ditjen Bea dan Cukai itu.

”Alham­dulillah, Ernest merupakan anugerah Allah yang luar biasa bagi kami,” sambungnya.

Okke dan istrinya kemudian mencari sekolah lanjutan yang dinilai tepat untuk Ernest. Pilihan mereka akhirnya jatuh ke SMP Bosowa Bina Insani Bogor.

Alasan mereka memilih sekolah tersebut, karena pendi­dikan agamanya bagus, terma­suk di dalamnya Tahfidz Quran. Selain itu, mereka yakin di SMP Bosowa Bina Insani, potensi Ernest bisa berkembang dengan baik.

Keyakinan Okke terbukti. Ernest menduduki peringkat pertama pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Provinsi Jawa Barat pada April 2018 dan siap melaju ke tingkat Nasional di Padang Sumatera Barat pada 1–7 Juli 2018.

“Semoga bisa mempersem­bahkan medali untuk sekolah, Kota Bogor dan Jawa Barat. Serta mampu meningkatkan hafalan Alqurannya,” kata Okke.

Sementara itu, Ernest mengaku menye­nangi pelajaran matematika.

“Saya senang matematika. Dengan mate­matika, saya bisa bereksperimen angka. Saya bisa menghitung-hitung,” tutur remaja yang bercita-cita menjadi dokter itu.

Tak hanya itu, kemampuan Ernest dalam menghafal Alquran juga terus meningkat. Saat ini, kelas 8 SMP, Ernest sudah hafal 5 juz, yakni juz 27–30. “Saya belajar tahfidz secara otodidak, terutama setiap hari setelah salat Duha di Masjid Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani. Saya menyetorkan hafalan kepada guru Pend­idikan Agama Islam (PAI) SMP BBI, yakni Ustaz Amrin Zakky Abdul Majid,” tuturnya.

Kepala SMP Bosowa Bina Insani Lies Rahmawati beserta wakil kepala sekolah bidang prestasi Marhali mengatakan, pihaknya selalu mendorong dan memfasilitasi siswa untuk menghafal Alquran. “Sebanyak 90 persen siswa SMP BBI sudah hafal juz 30. Lulus SMP salah satu syaratnya hapal juz 30,” ungkapnya.

Ernest menargetkan, lulus SMP hafal 6 juz. Lulus SMA hafal 10 juz. “Lulus kuliah saya menargetkan hafal Alquran 30 juz,” kata Ernest yang beren­cana melanjutkan pendidikan­nya ke SMA Bosowa Bina Insani.

Ditanya apa alasannya ingin menjadi hafidz Quran, Ernest mengatakan dua punya alasan. “Pertama, menghafal Alquran itu mudah. Kedua, kalau anak hafal Alquran, akan menga­ngkat derajat orang tua,” ujar siswa penerima beasiswa khu­sus prestasi dari SBBI ini.

Direktur Pendidikan SBBI Sudirman mengungkapkan, Ernest adalah siswa penerima beasiswa dalam program beasiswa Sekolah Bosowa Bina Insani.

“Ia mempunyai  kemam­puan yang unik. Jago matema­tika, dan juga hafal Alquran,” kata Sudirman.

“Diharapkan dengan prestasi Ernest meraih prestasi OSN bidang Matematika  tingkat Provinsi Jawa Barat bisa meng­ins­pirasi teman-temannya, siswa SBBI dari jenjang TK, SD, SMP dan SMA BBI untuk berlomba-lomba meraih prestasi,” ujarnya.(*/don)