25 radar bogor

Operator Seluler Rugi

Seorang warga membaca sms pembritahuan seputar registrasi sim card dari Kominfo. Sejak diwajibkan tanggal 31 Oktober lalu pendaptar ulang tembus 30 Juta pengguna (Anggi Pradhita/Kaltim Pos)

BOGOR–RADAR BOGOR,Pemilik kartu prabayar yang belum meregistrasikan nomornya, tidak akan bisa dipakai lagi. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menegaskan tidak memberikan kesempatan untuk registrasi ulang.

Menteri Kominfo Rudiantara menegaskan, siapa pun yang belum melakukan registrasi hingga Senin, maka nomornya akan hangus.Menurutnya, tidak ada Peraturan Menteri Kominfo (Permenkominfo) yang berubah, demikian pula jadwal mengenai batas akhir registrasi.

Ia menganggap selama ini pemerintah sudah cukup bersabar.

Sejak 2005, saat layanan kartu prabayar diperkenalkan, baik pemerintah maupun operator sudah berkali-kali melakukan sosialisasi agar masyarakat men­daftarkan nomornya berdasarkan nomor KTP.

Sudah 12 tahun lebih, kata Rudi. Sosialisasi kewajiban registrasi juga sudah dimulai sejak akhir 2017 lalu.

Sebelumnya, Kominfo mengeluarkan keterangan bahwa semua layanan telekomunikasi (telepon, SMS, dan paket data internet) akan diblokir bagi pelanggan yang tidak melakukan registrasi pada 30 April.

Namun, upaya registrasi melalui SMS ke 444 masih bisa dilakukan. Keterangan ini dianulir oleh Rudi.

“Nggak bisa, hari ini terakhir, apa gunanya batas akhir hari ini kalau tetap diulur begitu,” katanya.

Bahkan, tidak ada keringanan untuk para pelanggan yang mengalami masalah dan gagal registrasi karena persoalan NIK dan KTP.  Menurut Rudi, dari jutaan nomor yang berhasil registrasi, pasti ada beberapa yang tidak berhasil.

Dalam beberapa pertemuan sebelumnya, ia sudah sering memperingatkan bagi mereka yang nomornya bermasalah, segera untuk mendatangi gerai untuk mengatasinya.

“Ya maaf saja, kenapa baru sekarang diurus, beberapa jam menjelang tenggat,” ungkapnya.

Bagi mereka yang sudah telanjur hangus nomornya, Rudi mengatakan, jalan satu-satunya adalah membeli nomor baru, lantas mendaftarkannya.    Saat ini, kata Rudi, pihak operator, Kominfo dan Ditjen Dukcapil masih melakukan penghitungan dan rekonsiliasi untuk validasi data jumlah pelanggan kartu prabayar.

Pekan ini, atau paling lambat pertengahan Mei, Rudi menjamin pemerintah sudah punya data valid tentang jumlah pelanggan kartu prabayar. “Kalau sudah selesai nanti akan kita disclose (dibuka ke publik, red),” katanya.

Sementara itu, belum ada data valid tentang jumlah nomor yang sudah diregistrasikan. Kepala Biro Humas Kominfo Noor Iza mengatakan, catatan terakhir Kominfo tertanggal 24 April 2018 lalu. “Dari data 24 April, sudah 350 juta nomor lebih yang sudah teregistrasi,” katanya.

Noor Iza menambahkan, akan segera dilakukan rekonsiliasi yang akan dimulai pada 2 Mei mendatang.  Blokir total kartu prabayar ini tentunya memengaruhi tradisi dan pola yang selama ini berjalan di industri seluler.

Group Head Corporate Communication Indosat Ooredoo, Deva Rachman mengatakan, telah melakukan blokir total untuk seluruh nomor pelanggan yang belum registrasi ulang. Nomor akan langsung terblokir, hanya tidak langsung hangus, menunggu sampai masa tenggang.

Seluruh nomor Indosat Oore­doo, hanya dapat digunakan setelah pelanggan registrasi dengan benar sesuai ketentuan yang berlaku. Terkait dengan jumlah nomor pelanggan Indosat yang sudah diblokir, Reva belum bisa membeberkan jumlah pasti­nya karena waktu libur. Ter­masuk, jumlah kerugian karena kehilangan pelanggan.

”Maaf, kami (Indosat Ooredoo, red) belum bisa sampaikan. Masih menunggu, kalau sudah ada angka kami akan umumkan,” terang Reva.

Hal serupa diungkapkan XL Axiata dan Axis. Mereka berharap pemerintah menjadi katalisator aktif dalam implementasi kebijakan ini hingga kerugian bagi operator bisa diminimalisasi.

”Jumlah nomor yang diblokir dan sudah registrasi per tanggal 30 April belum bisa dipastikan,” terang General Manager Finance and Management Service XL Axiata Jabodetabek, Mohamad Fajar Syahwali kepada Radar Bogor.

Namun, untuk jumlah pelang­gan per akhir minggu lalu yang sudah melakukan registrasi mencapai di angka 16 juta pelanggan. Jumlah tersebut sudah termasuk pelanggan pengguna XL Axiata dan Axis.

Pria yang akrab disapa dengan Fajar ini berjanji, setelah ada jumlah pasti nomor pelanggan yang sudah registrasi dan yang terkena blokir akan disampaikan secepatnya.

Sementara itu, Telkomsel dan 3, hingga kemarin tidak bisa memberikan keterangan apa pun.

”Sekarang kami belum bisa kasih penjelasan apa pun,” terang Manager Media Relation  Telkomsel, Singue Kilatmaka melalui telepon seluler.(mer)