25 radar bogor

Terapkan Ramp Check jelang Ramadan

ANTRE: Kendaraan ke arah Puncak di pintu Tol Ciawi.

CIAWI–RADAR BOGOR,Mendekati Ramadan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor mulai menyusun jadwal pemeriksaan kendaraan atau ramp check di titik-titik strategis.

Kabid Keselamatan pada Dishub Muslim Akbar menerangkan, belum lama ini pihaknya baru saja melakukan rapat pembinaan keselamatan dan penegakan hukum bersama Polres Bogor, Dishub Jabar, Dirjen Hubdat, Jasa Raharja juga penguasaha angkutan orang dan barang.

”Pertama, akan melakukan penegakan melalui ramp check menjelang puasa. Biasanya kan kalau orang Bogor itu ada istilah cucurak, mengambil lokasi untuk makan dan wisata, dan biasanya sasarannya ada dua. Satu yang arah Puncak dan arah Sukabumi. Nah, ramp check akan dilakukan di Pintu Tol Gerbang Ciawi, setiap akhir pekan, Sabtu-Minggu,” beber Muslim.

Lebih lanjut dia mengatakan, selain memeriksa kelengkapan kendaraan secara teknis, mulai dari lampu, ban, kondisi body, hingga sistem penguatan, juga tak kalah penting administrasinya, seperti SIM, STNK, buku Kir dan trayek yang harus lengkap.

”Selain itu dari angkutan Lebaran, ada beberapa sistem pengecekan di terminal, kemudian di ramp check. Pengecekan yang dilakukan oleh pengusaha angkutan itu sendiri melalui TCL Mabook,” jelas Muslim.

Para pengusaha tersebut juga ditegaskan untuk memeriksa kelayakan kendaraannya sendiri sebelum beroperasi. ”Jadi sebelum dioperasikan di jalan, mereka harus periksa dahulu. Ini memang kesadaran pengusaha, karena rata-rata kecelakaan itu bisa terjadi karena pengemudi, perusahaan, mekaniknya, semua unsur,” ungkapnya.

Ketegasan pengusaha memeriksa kendaraannya menjadi modal penting untuk meminimalisir angka kecelakaan. Kata Muslim, jika kendaraan beroperasi di malam hari yang notabene tidak ada petugas, terkadang langsung menuju jalan tol, maka otomatis akan lolos dari pengawasan petugas. ”Makanya kami harapkan ada kesadaran dari mereka, harus melakukan pemeriksaan sendiri,” cetusnya.(dka/c)

Kabupaten Bogor sendiri, sambung Muslim, ada 16 perusahaan angkutan. 2 diantaranya angkutan orang, sedangkan sisanya barang. ”14 adalah angkutan barang. Karena angkutan barang pun kan penyumbang kecelakaan juga. Biasanya dari lebih muatan,” katanya.

Selain itu, masih ungkap Muslim, dua minggu sebelum lebaran, pengecekan akan dilakukan ke pool-pool dengan aparat kepolisian, dan saat pemberangkatan akan ada pengecekan tes urine. ”Kita menyiasati sebelumnya, jauh-jauh hari, biar nanti tinggal konsen di lapangan,” tandasnya.(dka/c)