25 radar bogor

Selamatkan Elang Jawa

PENYELAMAT SATWA: Manajemen TSI menunjukkan salah satu Elang Jawa di sela-sela penandatanganan komitmen untuk mengembangkan satwa endemik Indonesia yang hampir punah tersebut.

CISARUA–RADAR BOGOR,Populasi elang Jawa kian menurun tiap tahun­nya. Dari data yang didapat, pada 2018, jumlah elang Jawa tidak lebih dari 200 pasang di alam liar. Jumlah tersebut di bawah batas aman, yaitu sebanyak 1.000 pasang.

Hal itu juga yang menjadi kon­sentrasi banyak pihak. Tak hanya pemerintah, namun juga taman satwa yang sengaja dititipi untuk pengembang­biakan. Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Bambang Dahono Adji me­ngatakan, Elang Jawa adalah endemik Indonesia yang harus dilestarikan.

”Elang Jawa adalah simbol negara. Jangan sampai terjadi seperti harimau yang sedikit demi sedikit sudah mulai punah,” kata Bambang saat meng­hadiri sebagai pembicara saat penandatanganan kerja sama ‘Cintai Elang Jawa’ yang dilakukan Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor dan PT Smelting di Cisarua, Sabtu (28/4) lalu.

TSI, kata dia, merupakan lem­baga konservasi yang teruji manajemen pengelolaan satwanya. Untuk itu, sebagai wadah konservasi, TSI diharap­kan mampu menjadi habitatnya elang Jawa. ”Kalau sampai punah, maka Taman Safari yang pertama disalahkan. Ke­napa? Sebab, sampai saat ini telah ada dukungan kepada elang Jawa dari perusahaan luar, artinya pemeliharaan harus lebih maksimal,” sam­bung Bambang lagi.

Tak hanya TSI yang bakal men­jadi sorotan, juga yayasan–yayasan konservasi elang yang turut menjaga kelestariannya. Balai Taman Nasional juga tak luput dari incaran Bambang. Menurutnya, cukup banyak tugas yang harus dilakukan dan dipertahankan.

Tak hanya elang Jawa yang perlu dikembangkan, namun masih banyak satwa lainnya. Contohnya banteng. Satwa ga­gah tersebut juga perlu diles­tarikan.

”Ada 37 ekor banteng di Amerika terjadi inbreeding, mempertahankan di alam. Sedangkan kebijakan pemerin­tah saat ini, menjaga konservasi semua minimal 10 persen. Akhir-akhir ini banyak pengu­saha yang peduli terhadap konservasi, namun masih ba­nyak juga satwa yang hampir punah,” tukasnya.

Di waktu yang sama, Direktur TSI Jansen Manansang menam­bahkan, melalui kerja sama ini, TSI akan menambah fasili­tas untuk perawatan elang Jawa sekaligus meningkatkan kegia­tan penelitian dan pengem­bangan (litbang). Terutama, di bidang pengembangbiakan. ”Hal ini sesuai dengan ke­inginan pemerintah pusat yang ingin menambah populasi satwa langka lima sampai sepuluh persen pada 2025 nanti,” ucapnya.(dka/c)