25 radar bogor

Mahasiswa IPB Jaga Budaya Sunda

BOGOR–RADAR BOGOR,Audi­torium Toyib Hadiwijayam, IPB Dramaga, disulap menjadi gedung teater. Di dalam gelap gulita, sesekali cahaya pecah di tengah penampilan.

Mahasiswa berpenampilan kostum yang nyeni, memainkan kecapi suling. Di tengah upacara adat, mereka piawai menghipnotis penonton. Satu per satu penam­pilan disuguh­kan ke pentas. Ada yang membawakan karatangan.

Juga rampak sekar dan rampak gendang. Tak ketinggalan, drama Insperado dan Sancang Gugat membuat penonton berdecak kagum.

Bak penari profesional, mahasiswa dari berbagai jurusan ini juga mampu meliukkan tubuh di sesi tari mojang priyangan, tari merak, dan Layar Batutah.

Meski sebagian kecil bu­kan orang Sunda, mereka mam­pu menyanyikan tembang lagu Sunda seperti Arumba Band.

“Pagelaran Mimitran Gentra Kaheman ini bentuk minat mahasiswa yang menjaga kesenian Sunda,” kata Ketua pelaksana Muhammad Raka Adithya Pahlefi kepada Radar Bogor.

Ia berharap mahasiswa yang cinta akan budaya lokal terus bertambah. “Sehingga peminatnya lebih banyak. Agar budaya kita terjaga tan tidak terkikis zaman terutama penerus bangsa,” ungkapnya.

Wakil Rektor Bidang Pendi­dikan dan Kemaha­siswaan IPB, Derajat Mardianto mengapresiasi lang­kah mahasiswa. Menurutnya, di era zaman milenial cende­rung tertarik dengan budaya luar. Ia berharap pagelaran Mimit­ran menjadi wadah budaya bangsa Indonesia.

“Ini agar seluruh budaya Indonesia bisa tertampung,” cetusnya.(don/b)