25 radar bogor

Manchester United vs Arsenal: Pemungkas rivalitas

Jose Mourinho dan Arsene Wenger (Sky sports)

MANCHESTER–RADAR BOGOR,Jose Mourinho 15 tahun berseteru dengan Arsene Wenger. Sebu­tan tukang intip, spesialis gagal, tak melihat kenyata­an, kurang ajar, bahkan bodoh pun pernah ada di balik rivalitas terpanas dua pela­tih Premier League itu. Mourinho dan Wenger tak jarang adu dorong di ping­gir lapangan.

Nah, setelah mengarungi 15 tahun rivalitas dalam 18 laga di Premier League, Piala Liga, dan Community Shield, laga matchweek ke-35 Premier League di Old Trafford, Manchester, malam nanti WIB bisa jadi ujungnya. Mourinho dan Wenger menutup rivalitas pada duel ke-15 mereka di Premier League.

Itu terjadi setelah Le Professeur –julukan Wenger– memutuskan untuk pergi dari Arsenal (siaran langsung RCTI/beIN Sport 1 pukul 22.30 WIB). Fakta lain yang membuat ”duel” terakhir Mourinho dan Wenger tak lagi panas adalah posisi yang sudah sama-sama nyaman di klasemen sementara. Manchester United masih berada di peringkat kedua klasemen dan sulit terlempar dari zona Liga Champions. Lalu, Arsenal berada di peringkat keenam dan peluangnya menembus empat besar sudah tertutup.

”Tolong, jangan dorong saya dalam konfrontasi. Biarkan saya melewati pekan-pekan terakhir saya dengan damai. Saya ingin damai dengan Mourinho,” ungkap Wenger dalam konferensi persnya di London Colney kemarin WIB (28/4).

Musim lalu, saat head-to-head pertama Wenger setelah The Special One menangani Manchester United, jabat tangan keduanya di Old Trafford terasa hambar. Tak ada ekspresi senyum dari muka dua pelatih yang berbeda usia lima tahun itu. ”Saya menghargainya. Juga, saya tak ingin ada komentar individual,” lanjut Wenger.

Tak cuma menutup rivalitas dengan Mourinho, pertan­dingan tersebut juga bisa jadi laga terakhir Wenger di Old Trafford. Kenangan manis pernah ditorehkan Wenger di Old Trafford. Pada 2002, Wenger merayakan gelar juara Premier League keduanya di sana. Di Theatre of Dreams pula, Wenger punya rekor kekalahan terbesar Premier League-nya, yakni 2-8, tujuh tahun silam.

Wenger pun masih ingat semua bintang United yang pernah dihadapinya. Bintang-bintang sejak era Sir Alex Ferguson, David Moyes, Louis van Gaal, sampai Mourinho. ”Dalam 22 tahun, saya merasakan pertarungan hebat di sana. Mereka (United, Red) tim yang luar biasa,” papar pelatih asal Prancis itu.

Namun, sudikah Wenger mengakhiri laga di Old Trafford-nya tanpa kemenangan? Ingat, Jumat dini hari lalu WIB (27/4) dia pun gagal menutup laga Eropa terakhirnya di Emirates. Arsenal ditahan Atletico Madrid 1-1 pada leg pertama semifinal Liga Europa. ”Saya tak tahu (Arsenal dapat memenangi laga, Red). Saya hanya ingin tahu reaksi pemain,” ucap dia.

Mourinho, seperti dikutip The Telegraph, menyesali rivalitas panjangnya dengan Wenger. ”Saya pikir, saat ini lebih baik jika itu (perseteruan, Red) tak perlu lagi terjadi,” kata Mourinho. Flashback ke awal rivalitasnya pada 2004, Mourinho menyaksikan skuad Invincibles-nya Wenger. Momen yang tak pernah mampu dia samai dari Wenger.

”Terima kasih, dia (Wenger, Red) pernah menunjukkan kepadaku,” imbuh Mourinho. Tapi, lupakan janji Mourinho dan Wenger menutup rivalitas dengan damai. Bentrokan kali ini tetap menjadi ambisi Mourinho untuk mengembali­kan superioritasnya atas Wenger.

Sejauh ini, Mourinho sudah memenangi 9 di antara 18 laga melawan Wenger. ”Dia rival terbesar saya. Sebab, dialah yang mampu menekan saya sam­pai batas. Itulah yang saya rasa­k­an saat bersua dengan Arsene dan itu tak akan berubah,” koar Mourinho.

Terlepas dari perpisahan dengan Mourinho dan Old Trafford, laga kali ini juga dapat menjadi pertemuan terakhir Wenger dengan Alexis Sanchez. Alexis sosok yang selalu menjadi andalan Wenger semasa berada di The Gunners. Alexis juga sedang on fire dalam sejumlah big match. Selain dua assist yang mengantar United memenangi derby Manchester (7/4), satu golnya juga membawa United ke final Piala FA setelah menang 2-1 atas Tottenham Hotspur (21/4). (ren/c11/bas)