25 radar bogor

Berawal dari Surat Pribadi sang Adik

SEOUL-RADAR BOGOR,Di balik momen yang dahsyat pasti ada sutradara hebat. Dia bernama Kim Yo-jong. Satu-satunya perempuan yang duduk pada KTT Korea kemarin (27/4) itu, tak lain adalah adik dari Kim Jong-un.

Kim Yo-jong memiliki peran penting dalam perundingan perdamaian antara kedua negara bersaudara tersebut. Jerih payahnya sudah berlangsung sejak awal 2018 dengan mengirim surat atas nama saudara laki-lakinya itu kepada Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.

Dia bahkan sempat bertemu dengan Moon Jae-in pada Sabtu, 10 Februari lalu sebelum menghadiri pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang.

Juru bicara Istana Biru, kantor kepresidenan Korea Selatan, Kim Eui-kyeom mengatakan Presiden Moon makan siang bersama perempuan berusia 30 tahun itu.

Kantor berita Korea Utara, KCNA melaporkan pertemuan tersebut berjalan terbuka dan penuh dengan kejujuran. “Kim Yo-jong dengan sopan menyerah­­kan sebuah surat pribadi dari pemimpin Korut itu kepada Moon saat melakukan pem­bicaraan dan mengatakan kepada Moon tentang ‘niat’ saudaranya,” tulis KCNA, mengutip dari Reuters.

Siapa sebenarnya Kim Yo-jong? Lahir pada 1987, Kim Yo-jong menempuh pendidikan di Swiss, sama seperti saudara laki-lakinya. Dia diyakini sebagai anak bungsu dari tujuh bersaudara dari ayah mereka, Kim Jong-Il. Kim Yo-jong selalu dekat dengan sang ayah, setelah kembali dari Swiss, ia diangkat ke posisi yang memiliki tanggung jawab pada pemerintahan Korut. Kim Yo-jong bahkan telah mengemban banyak tugas dalam kepemimpinan sang kakak.

Dalam kepemimpinan Korut saat ini, Kim Yo-jong merupakan seorang asisten yang sangat membantu bagi Kim Jong-un. Itu lantaran kepiawaiannya mengelola acara-acara publik, perjalanan hingga kebutuhan logistik, selain tugas lainnya. Dia bahkan telah berada di antara 20 petinggi kepercayaan Kim Jong-un.

Kim Yo-jong dinilai menjadi salah satu orang yang paling berpengaruh dalam kehidupan dan pemerintahan sang kakak.

“Dia mungkin menjadi salah satu orang yang paling berpe­ngaruh pada Kim Jong-un, tepatnya karena hanya sedikit orang yang bisa dipercaya Kim Jong-un,” kata seorang pengamat, Balbina Hwang Profesor tamu di Georgetown University serta pendiri Komite Nasional Korea Utara.(rah/net)