SEOUL-RADAR BOGOR,Di balik momen yang dahsyat pasti ada sutradara hebat. Dia bernama Kim Yo-jong. Satu-satunya perempuan yang duduk pada KTT Korea kemarin (27/4) itu, tak lain adalah adik dari Kim Jong-un.
Kim Yo-jong memiliki peran penting dalam perundingan perdamaian antara kedua negara bersaudara tersebut. Jerih payahnya sudah berlangsung sejak awal 2018 dengan mengirim surat atas nama saudara laki-lakinya itu kepada Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.
Dia bahkan sempat bertemu dengan Moon Jae-in pada Sabtu, 10 Februari lalu sebelum menghadiri pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang.
Juru bicara Istana Biru, kantor kepresidenan Korea Selatan, Kim Eui-kyeom mengatakan Presiden Moon makan siang bersama perempuan berusia 30 tahun itu.
Kantor berita Korea Utara, KCNA melaporkan pertemuan tersebut berjalan terbuka dan penuh dengan kejujuran. “Kim Yo-jong dengan sopan menyerahkan sebuah surat pribadi dari pemimpin Korut itu kepada Moon saat melakukan pembicaraan dan mengatakan kepada Moon tentang ‘niat’ saudaranya,” tulis KCNA, mengutip dari Reuters.
Siapa sebenarnya Kim Yo-jong? Lahir pada 1987, Kim Yo-jong menempuh pendidikan di Swiss, sama seperti saudara laki-lakinya. Dia diyakini sebagai anak bungsu dari tujuh bersaudara dari ayah mereka, Kim Jong-Il. Kim Yo-jong selalu dekat dengan sang ayah, setelah kembali dari Swiss, ia diangkat ke posisi yang memiliki tanggung jawab pada pemerintahan Korut. Kim Yo-jong bahkan telah mengemban banyak tugas dalam kepemimpinan sang kakak.
Dalam kepemimpinan Korut saat ini, Kim Yo-jong merupakan seorang asisten yang sangat membantu bagi Kim Jong-un. Itu lantaran kepiawaiannya mengelola acara-acara publik, perjalanan hingga kebutuhan logistik, selain tugas lainnya. Dia bahkan telah berada di antara 20 petinggi kepercayaan Kim Jong-un.
Kim Yo-jong dinilai menjadi salah satu orang yang paling berpengaruh dalam kehidupan dan pemerintahan sang kakak.
“Dia mungkin menjadi salah satu orang yang paling berpengaruh pada Kim Jong-un, tepatnya karena hanya sedikit orang yang bisa dipercaya Kim Jong-un,” kata seorang pengamat, Balbina Hwang Profesor tamu di Georgetown University serta pendiri Komite Nasional Korea Utara.(rah/net)