25 radar bogor

Mencari Wali Kota yang Pro Pelaku Usaha

BOGOR–RADAR BOGOR,Sinergitas pelaku usaha dengan pemerintah merupakan komponen penting untuk kemajuan suatu wilayah. Kebijakan, komitmen serta kerja sama antara keduanya perlu dijalankan ke arah yang lebih baik.

Karenanya, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Bogor bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Bogor mengundang empat pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Bogor dalam diskusi yang bertajuk Mengenal Lebih Dekat Calon Pemimpin Kota Bogor, malam ini (27/4) pukul 18.30 di Asana Grand Hotel Pangrango Bogor.

Ketua Hipmi Kota Bogor Muzakkir mengatakan, kehadiran paslon dalam acara tersebut tidak dalam konteks berkampanye. Seperti memaparkan visi, misi, dan program. Tetapi, lebih ingin mengetahui ke mana arah kebijakan mereka terhadap kewirausahaan apabila memimpin Kota Bogor lima tahun ke depan. Sebab, rencananya acara tersebut dihadiri oleh sekitar 200 pengusaha yang ada di Kota Bogor. “Jadi, diskusi kita gak akan jauh-jauh dari pelaku usaha, wirausaha, ekonomi, perizinan hingga pertumbuhan Kota Bogor itu sendiri,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Berdasarkan data Hipmi, lanjutnya, total pengusaha yang ada di Kota Bogor mencapai 30 ribu lebih. Di antaranya banyak tersebar di sektor UMKM. Sebab, melihat data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS), kata Muzakkir, pengusaha yang ada di Indonesia berada di angka sekitar 3,1 persen. Namun karena tiga tahun belakangan ini pertumbuhan pengusaha tinggi, diprediksi akhir tahun 2018 akan terjadi kenaikan hingga 3,5 persen dari total penduduk di Indonesia.

“Jika peningkatan pertumbuhan pengusaha besar tetapi tidak diimbangi oleh kebijakan dan regulasi-regulasi pemerintah yang memberi kemudahan-kemudahan bagi para pengusaha, maka pengusaha yang baru muncul ini akan mati lagi,” katanya.

Siapa pun pemimpin Kota Bogor selanjutnya, Muzakkir berharap kebijakan pemerintah, baik di Kota Bogor maupun nasional, bisa diperhatikan secara matang. Karena Hipmi sendiri hampir setiap tahunnya mencetak pengusaha pemula yang merupakan lulusan akademisi pendidikan tinggi melalui organisasi Hipmi sebanyak 2.600 orang. Angka yang cukup besar untuk kalangan mahasiswa.

“Karena itu, kami butuh komitmen dan kerja sama dengan pemerintah, ke depan agar usaha yang sudah dijalankan ini harus dipelihara dan dibuat lebih baik lagi,” pungkasnya.(gal/c)