Waduk Ciawi, di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, kemarin (15/12).MEGAMENDUNG–RADAR BOGOR,Pembangunan megaproyek Waduk Ciawi dan Sukamahi belum bisa dilaksanakan. Penyebabnya, pemerintah hingga kini masih kesulitan membebaskan sejumlah lahan.
Berdasarkan laporan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane, baru 19 persen lahan yang sudah dibebaskan.
”Itu untuk proyek Waduk Ciawi. Kalau Sukamahi sudah 24 persen (pembebasan, red),” kata Kepala BBWS Ciliwung-Cisadane Jarot Widyoko kepada Radar Bogor, belum lama ini.
Menurutnya, saat ini pemerintah melalui Lembaga Manajemen Aset Nasional (LMAN) masih membahas dan memproses pencairan anggaran. ”Kamis (hari ini, red) paling lambat ada sebagian LMAN yang bayar,” ungkapnya. Ia bahkan yakin pembangunan bisa selesai sesuai target pada 2019.
Ia menjelaskan, jika keberadaan dua bendungan atau waduk di kawasan Megamendung tersebut sangat dibutuhkan lantaran diyakini bisa mereduksi 20 persen banjir di Jakarta.
”Kalau sampai di Bendungan Ciawi, di titik Katulampa, itu 24 persen. Nanti ketika turun kan ada masukan air lagi karena hujan. Nah, sampai di Manggarai itu puncak banjirnya 12 persen, bukan luas genangannya,” jelasnya.
Tak hanya itu, adanya dua bendungan ini juga bisa memperpanjang debit air yang turun dari hulu Ciliwung.
Misalnya, jika sebelumnya 5 meter kubik sampai ke Manggarai bisa 10 jam, dengan adanya bendungan ini, bisa menjadi 12 jam.
”Jadi, lebihan waktu dua jam itu bisa dilakukan untuk hal lain, seperti evakuasi. Apalagi untuk normalisasi embung-embung yang ada, itu luar biasa, yang jelas tidak langsung ke sungai. Karena di Ciawi itu kan bisa menampung 1,6 juta meter kubik,” pungkasnya.(dka/c)