PARUNG-RADAR BOGOR,Berdasarkan data satuan kerja nasional (satkernas) yang dirilis pada Agustus 2016, jumlah penduduk Indonesia yang berstatus lansia semakin meningkat. Tercatat, penduduk usia kerja lansia sebanyak 22,79 juta orang, angkatan kerja lansia 10,96 juta orang, penduduk lansia yang bekerja sebanyak 10,79 juta orang, dan penganggur terbuka lansia sebanyak 165.702 orang.
Dari data tersebut, pengangguran terbuka lansia lebih banyak daripada laki-laki, yaitu sebesar 99.229 orang daripada perempuan yang hanya 66.474. Dari segi wilayah, angka pengangguran lansia di perkotaan lebih tinggi dari di pedesaan.
Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Parni Hadi mengatakan, Gerakan Relawan Lansia Indonesia (Gerli) adalah sebuah gerakan nurani yang fokus memperhatikan para lansia di Indonesia. Sebab, termasuk bagian dari Ikatan Relawan Sosial Indonesia (Irsi).
”Salah satu indikator peningkatan keberhasilan pembangunan nasional itu ditentukan juga dari angka kesejahteraan para lansia. Dan ini masih menjadi tantangan berat bagi semua pihak. Peningkatan produktivitas lansia akan memiliki dampak yang signifikan terhadap ekonomi keluarga, masyarakat, maupun kepemerintahan,” ujarnya.
Selain menyinggung soal angka lansia, Parni juga membeberkan makna relawan kepada para lansia. Menurutnya, relawan bermakna menolong sesama, menjadi guru, bahkan bisa saja mendongeng dan menjadi pemandu.
”Jadi, Gerli adalah wadah kegiatan para lansia di Indonesia yang memiliki jiwa kepedulian dan kesukarelaan. With and for love, semua dilakukan dengan dan untuk kasih sayang terhadap sesama,” ujar Parni.
Sementara itu, peserta Gerli, Nuraini (72) mengaku sangat terhibur dengan rangkaian acara peringatan Kartini yang digelar Gerli.
”Senang bisa kumpul dan silaturahmi dengan yang lainnya. Malahan tadi bisa ikut senam. Jadi serasa muda lagi,” pungkasnya. (cr3/c)