25 radar bogor

Investasi Telur Bodong Capai Rp7,9 Miliar

ilustrasi telur palsu

BOGOR–RADAR BOGOR,Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim)Polresta Bogor Kota menangkap SP, terduga pelaku penggelapan investasi jual beli telur ayam. Tak tanggung-tanggung, dari 14 korban total keuntungan yang diraup perempuan tersebut mencapai Rp7,9 miliar.

Kepala Satreskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Didik Purwanto mengatakan, penangkapan SP karena adanya laporan warga yang uangnya tidak terbayar. Awalnya, SP menawarkan investasi jualan telur kepada korban, yang tak lain adalah pelapor.

Pelapor yang juga menjadi korban, Surya Maulana, dalam keterangannya kepada kepolisiQan, mengaku mendapat keuntungan Rp400 juta dengan margin Rp4.250.000. Kerja sama pelaku dan pelapor sudah berjalan enam bulan. Namun rupanya, kata Didik, usaha SP merugi. Pelapor membeli lagi Rp225 juta, untuk 700 ikat telur. Sedangkan SP baru mengirim 50 ikat.

“Sisanya tidak dikirimkan. Diketahui uang sebesar Rp225 juta tidak disetor untuk pembelian telur,” kata Didik kepada Radar Bogor, kemarin (24/4).

Setelah ditelusuri petugas, SP mengaku kalau uang tersebut dibayarkan untuk utang kepada supplier. Juga untuk kepentingan membayar DP pembelian rumah.
Dalam menjalani bisnis ini, SP menarik calon korbannya dengan mengaku menjalani bisnis katering dan suplai telur dengan harga miring. Lantaran harga lebih rendah dari pasaran, membuat korban tertarik dan mau menginvestasikan uangnya.

“SP membeli telur kepada supplier dengan harga Rp22.000 sampai Rp23.000/kg, kemudian menjual telur per ikat Rp285.000. Per ikat seberat 15 kg dan 1 kg dijual seharga Rp21.000, harga tersebut di bawah harga pasaran,” kata Didik.

Atas perbuatan SP, kepolisian menjerat dengan Pasal 378 KUHP jo Pasal 372 KUHP penggelapan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara. Saat ini kepolisian masih memeriksa kesaksian 14 korban investasi dengan total kerugian sebesar Rp7.968.000.000.

Mereka yang menjadi korban di antaranya, kata Didik, Surya Maulana Rp625.000.000, Imam Suroso Rp115 juta, Robin Rp1.2 miliar, Farhan Rp125 juta, Ade Ikhsanudin Rp202 juta, Doly Rp1,4 miliar, Reza Rp2,5 miliar, Linjah Rp545 juta, Kukuh Rp545 juta, Lili Rp545 juta, Iriani Rp95 juta, Nico Rp115 juta, Maulana Rp445 juta, dan Ronald Simbolon Rp56 juta. Sehingga total keseluruhan Rp7.968.000.000. Sementara, lima di antaranya Doly, Reza, Linjah, Kukuh, dan Lili berstatus supplier.(don/c)