25 radar bogor

Pengedar Kelas Kakap Dibekuk, Sita 5 Juta Pil Koplo Rp 200 Miliar

Kapolrestabes Kombes Pol Rudi Setiawan dan Wali Kota Tri Rismaharini saat merilis penangkapan enam tersangka pengedar 5 juta pil koplo. (SURYANTO/RADAR SURABAYA)

SURABAYA-RADAR BOGOR, Tim gabungan dari Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya dan anggota Reskrim Polsek Tegalsari berhasil meringkus jaringan peredaran pil koplo kelas kakap. Enam tersangka berhasil diamankan dengan barang bukti lima juta butir pil koplo siap edar senilai Rp 200 miliar.

Enam tersangka yang diamankan tersebut ialah, Endri (34) warga Wonokromo, Alimin (47) warga Gubeng, M Taufiq (25) warga Rungkut. Kemudian Edo (25) dan Steven (35) warga Jalan Kelapa Gading, Jakarta Utara dan yang terakhir adalah tersangka Tedy (24) warga Tengerang.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan enam tersangka tersebut ditangkap setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan.  Awalnya dua orang pelaku yakni Endri dan Taufiq diamankan oleh anggota BNNK kota Surabaya. Saat itu, mereka hendak mengirimkan belasan dus yang berisi ratusan ribu butir pil doble LL.

“Setelah itu, dua tersangka tersebut diserahkan ke Polsek Tegalsari. Setelah itu, kami kembangkan dan menangkap empat tersangka lain,” ungkap Kombes Pol Rudi, Senin (23/4/2018).

Rudi menambahkan, keenam tersangka ini memiliki peran masing-masing. Ada yang sebagai operator yang mengendalikan jaringan ini dan ada juga yang bertugas sebagai pengedar pil tersebut. Ribuan pil tersebut dikirimkan dari soerang yang bernama Edy yang ada di Jawa Barat.

“Kemudian diterima oleh Tedy di Jakarta. Setelah itu, barang tersebut dikirimkan ke Surabaya lalu akan diedarkan ke seluruh wilayah jatim,” imbuhnya.

Menurut Rudi, jaringan ini sudah beraksi selama empat tahun. Biasanya untuk sekali pengiriman, jaringan ini bisa memasukkan ratusan ribu butir pil LL ke Jatim senilai Rp 200 juta.

“Saat ini kami masih memburu tersangka lain. Sebab berdasarkan informasi orang yang mengendalikan jaringan ini berada di dalam lapas,” pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengucapkan terima kasih atas kinerja semua pihak dalam mengungkap jaringan peredaran pil koplo ini. Sebab pil ini sudah menimbulkan banyak korban, khususnya para pelajar.

“Kami banyak mendapati para pelajar di Surabaya memakai pil jenis ini. Efeknya sangat luar biasa, mulai dari malas belajar hingga kecanduan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Risma juga sempat memarahi para tersangka. Risma menyayangkan perbuatan para tersangka yang merusak generasi. “Bayangkan kalau yang memakai itu anak-anak kalian (para tersangka, red), bagaimana perasaan kalian. Mau anak kalian kecanduan,” bentak Risma. (ysp)