25 radar bogor

Diduga Sakit Jiwa, Kompol Fahrizal Sering Benturkan Kepala ke Tembok

Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw saat rilis pers kasus penembakan di Mapolda Sumut, Kamis (5/4). (Prayugo Utomo/JawaPos.com)

SUMUT-RADAR BOGOR, Kompol Fahrizal, perwira polisi yang tembak adik iparnya dipindahkan ke Rumah Sakit Jiwa. Pemindahan tersebut bukan tanpa alasan, Kompol Fahrizal selama di tahanan Polda Sumut, cenderung menunjukkan gejala-gejala aneh.

Mulai dari memukul-mukul tembok, membenturkan kepalanya ke dinding dan sejumlah tindakan yang disinyalir dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sumut Kombes Andi Rian Djajadi, Jumat (20/4).

Bahkan menurut dia, Fahrizal menunjukkan sikap tidak kooperatif dengan petugas yang akan memeriksanya. Tindakan yang dilakukan oleh Fahrizal, imbuhnya cenderung bisa membahayakan orang lain dan dirinya sendiri.

“Contohnya dia pukul-pukul tembok, kepala dibenturkan ke dinding dan banyak lagi,” kata Andi, Jumat (20/4).

Laporan gelagat aneh Fahrizal tersebut, sambungnya diperoleh dari tahanan lain yang melapor ke petugas jaga. Selain itu, Fahrizal juga menolak untuk dilakukan cek kesehatan. Dia juga menolak saat petugas kesehatan memberikannya obat.

Andi berpendapat, pemindahan Fahrizal ke Rumah Sakit Jiwa demi keamanan mantan Kasat Reskrim Polresta Medan itu. “Disana lebih aman buat dia,” katanya.

Kondisi Fahrizal yang tidak kooperatif diakui Andi semakin menyulitkan penyidik mengungkap motif penembakan itu. Selama ini, Fahrizal belum konsisten memberikan keterangan.

Fahrizal dibantarkan ke RSJ untuk di observasi kejiwaannya. Visum kejiwaan Fahrizal akan memakan waktu selama 14 hari. Dia dibantarkan sejak Senin (16/4) lalu.

“Tim yang melakukan observasi juga dari internal polisi dan pihak eksternal yang terdiri dari ahli kejiwaan rumah sakit Pirngadi dan RSJ,” sebut Andi.

Diberitakan sebelumnya, Fahrizal dibantarkan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Dr M Ildrem di Jalan Tali Air, Medan. Di sana Fahrizal dikabarkan menempati kamar kelas I.

Sejauh ini, kejadian penembakan yang menewaskan Jumingan, adik ipar Fahrizal masih menyisakan misteri. Mulai dari rekan hingga mantan atasan Fahrizal pun tidak menyangka hal itu terjadi. Karena Fahrizal memang dikenal baik di kalangan polisi. Fahrizal juga disebut sebagai polisi serse yang selalu menyelesaikan tugas. (ysp)