BOGOR–RADAR BOGOR,Kampanye calon wali kota Bogor nomor urut 4, Dadang Iskandar Danubrata (DID) kembali dibanjiri keluhan warga.
Kali ini datang dari warga RT 02/04 Kampung Cikondang, Kecamatan Bogor Timur. Mereka mengeluhkan sejumlah masalah, seperti penerapan sistem satu arah (SSA) di sekeliling Kebun Raya Bogor yang dianggap belum maksimal.
”Warga juga mengeluhkan pembagian bantuan kesehatan BPJS PBI yang tak tepat sasaran hingga penolakan pelayanan dari RSUD Kota Bogor,” ujar Dadang.
Menurut dia, keluhan warga ini bisa terjawab jika dirinya bersama Sugeng Teguh Santoso (STS) terpilih menjadi wali kota dan wakil wali kota. Sebab, dia memastikan akan mengkaji kembali pemberlakuan SSA.
”Nanti akan kami kaji ulang, karena ada pengalaman masyarakat dari arah Tajur untuk menuju rumah sakit PMI harus muter dulu.Sehingga yang sakit atau ingin melahirkan selalu terlambat mendapatkan penanganan,” bebernya.
Berdasarkan informasi yang didapat Dadang mengenai SSA, seharusnya pemberlakuan SSA tidak seperti saat ini. Melainkan sebaliknya.
Hal itu sebelumnya telah diteliti oleh tim pengkaji. Namun yang terjadi saat ini bukan saran para ahli yang diberlakukan. Sehingga terjadi penumpukan kendaraan di Tugu Kujang akibat pertemuan dari berbagai arah dan memanjang hingga hingga ke jalan Otista. “Sebetulnya itu sudah diukur dan dihitung oleh ahli. Nanti kami akan pelajari juga hasilnya,” ungkap Dadang.
Kemudian mengenai masalah BPJS PBI, kata Dadang, masyarakat merasa belum tepat sasaran. Sebab mereka yang sebelumnya memiliki Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) saat ini malah tidak memiliki BPJS PBI.
Sehingga pemerintah Kota Bogor harus menambah anggaran sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada warga yang tidak mampu.
“Pemkot harus menambah porsi anggaran itu minimal pemilik Jamkesda atau masyarakat uang benar-benar tidak mampu bisa di subsidi oleh pemerintah dan otomatis di alihkan ke BPJS PBI,” terangnya.
Jika paslon DID-STS dipercaya masyarakat, lanjutnya, kesehatan akan menjadi prioritas pasangan yang diusung PDI Perjuangan da PKB ini.
”Yang pasti solusinya akan kita prioritaskan pada tahun pertama pemerintahan kita, yakni dengan penambahan ruang kelas RSUD Kota Bogor dan penambahan anggaran kesehatan agar penerima BPJS PBI bisa lebih banyak dan pelayanan kesehatan lainnya,” pungkasnya.(gal/c)