PARUNG–RADAR BOGOR,Kondisi Pasar Parung kian lama makin memprihatinkan. Hal ini membuat pedagang tak betah berjualan. Pengunjung pun enggan berlama-lama berbelanja.
Sepinya pasar serta sejumlah kerusakan di beberapa titik, dikeluhkan pedagang. Mereka meminta pengelola segera melakukan pembenahan agar pasar menjadi ramai.
”Kalau siang mirip kuburan karena sepi,” ucap pedagang sandal di Pasar Parung, Ati (31) kepada Radar Bogor.
Ia mengatakan, sebagian besar kios tutup dan nyaris tidak ada aktivitas jual-beli. Hanya ada beberapa yang buka. Hal itu diperparah pada lantai dua Pasar Parung. Nyaris tidak ada satu pun kios yang buka.
”Mungkin karena tidak laku, akhirnya pindah entah ke mana. Sudah lama dia tidak jualan emas di sini. Sepertinya sudah punya tempat lain,” imbuh Ati.
Hal senada juga disampaikan Fachru (23), salah seorang pedagang pakaian. Sudah lebih dari empat tahun ia berjualan di Pasar Parung. Omzetnya pun semakin hari kian menurun.
”Intinya lebih besar pasak daripada tiang,” ujarnya.
Kepala UPT Pasar Parung Aldino Novianto mengakui hal itu. Ia menerangkan, saat ini lebih memprioritaskan pedagang basah. Sementara pedagang kering belum mendapat tempat nyaman untuk berjualan di pasar dua lantai tersebut.
”Kami lebih mengandalkan jualan komoditi itu untuk saat ini. Diakui atau tidak, memang kalah bersaing,” ujarnya.
Terkait banyaknya kios yang sepi, ia berkilah sudah ada nama-nama penghuninya. Hanya saja entah mengapa mereka enggan bertahan di Pasar Parung. ”Mungkin karena gak laku,” kata dia.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Aldi -sapaan karibnya-untuk memancing minat pembeli. Seperti dengan membuka satu kawasan khusus ikan hias. Lagi-lagi, usaha tersebut belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hanya beberapa orang yang datang. (cr3/c)