25 radar bogor

Ini Pertama Buat Saya !

BAYU EKA NOVANTO/RADAR MALANG RUSUH: Petugas keamanan dan panitia pertandingan, mengamankan salah seorang supporter yang merangsek masuk ke lapangan.

MALANG–RADAR BOGOR,Diwarnai kerusuhan, Arema FC vs Persib Bandung sebagai laga pekan keempat Liga 1 2018 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jatim, Minggu (15/4) malam, berakhir imbang 2-2.

Akibat hasil tadi malam, Arema FC berada di juru kunci klasemen sementara Liga 1 2018. Dari empat laga yang sudah dilakoni, tim ini baru mengoleksi dua poin. Tim ini berada persis di bawah PSMS Medan yang mengoleksi poin 3.

Suasana benar-benar panas jelang laga berakhir. Meski Balsa Bozovic berhasil menyamakan kedudukan di menit-menit akhir, tapi Aremania tetap tidak puas. Para Aremania mencoba merangsek masuk ke dalam lapangan.

Entah karena tidak puas karena keputusan wasit atau karena Arema FC kembali gagal menang, ratusan Aremania marah, naik pagar dan masuk ke lapangan.

Para Aremania sengaja turun dari tribun dan menantang aparat keamanan. Para aparat berompi oranye itu pun lari tunggang langgang. Aremania semakin menjadi-jadi. Semakin menantang dan menyulut emosi.

Suara petasan pun terdengar berkali-kali, kobaran api muncul di beberapa titik di tribun Stadion Kanjuruhan.Bahkan, Mario Gomez, pelatih Persib, harus menjadi korban pelemparan batu yang membuat kepalanya mengucurkan darah.

Tak hanya itu, pengamatan Jawa Pos Radar Malang (Grup Radar Bogor) ada sekitar seratus Aremania yang pingsan karena berdesak-desakan dan terkena gas air mata. Berdasarkan pengamatan, yang banyak pingsan adalah Aremanita.

Karena kericuhan tersebut, Media Officer Arema FC Sudarmaji menyam­paikan beribu-ribu maaf kepada semua pihak. Baik kepada Aremania dan Persib Bandung. ”Mungkin besok (hari ini) kami akan melakukan langkah cepat dan membuka posko laporan korban,” katanya.

Dia berharap, korban kerusuhan Minggu malam bisa segera tertangani. Di Kepanjen, ada RS Wava Husada dan RSUD Kepanjen yang bisa menampung korban. ”Kami mohon maaf jika ada Aremania tidak tertangani,” imbuhnya.

Terpisah, kerusahan ini menyebabkan pelatih Persib Bandung Mario Gomez mengalami luka di pelipis. Pria asal Argentina itu mengaku tidak pernah mengalami kejadian menyesakkan seperti di Malang. “Jujur ini yang pertama kali bagi saya selama berkarier di dunia sepak bola,” kata Gomez sebagaimana dilansir laman resmi Persib, kemarin (16/4).

Meski begitu, pelatih 61 tahun tersebut bersyukur karena tidak mengalami luka parah. ”Sudah tidak apa-apa. Beruntung ini hanya luka kecil. Saya rasa kemarin ada seseorang yang melempar batu dari atas,” lanjut Gomez.

Dia juga tidak mau memper­­masalahkan insiden tak mengenakkan yang dialaminya di Malang. Bahkan, Gomez juga sudah memaafkan supor­ter yang membuatnya terluka. “Kita tidak pernah tahu apa yang akan ter­jadi dalam setiap momen. Mungkin ke depannya saya harus lebih mema­hami lagi,” ujar Gomez.(jpg)