CIBINONG–RADAR BOGOR,Oknum pejabat di Kabupaten Bogor digerebek Tim Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bogor saat berpesta sabu di kediamannya, di salah satu perumahan bilangan Cibinong pukul 02.56 WIB, Sabtu (17/3).
AG, yang diduga merupakan pejabat di salah satu badan instansi pemerintah ini, ditangkap bersama istri (S) juga teman wanitanya (Z). Seketika, pria berkacamata itu diminta untuk melakukan tes urine, dan hasilnya positif amphetamine. Pun dengan Istri dan teman wanitanya.
Saat penggerebekan ditemukan juga sabu bekas pakai seberat satu gram beserta alat isapnya.
Kepala BNN Kabupaten Bogor Nugraha Setya Budhi menerangkan, penggerebekan AG berdasarkan laporan masyarakat tentang adanya aktivitas mencurigakan di kediaman AG.
Lebih lanjut Budi mengatakan, saat digerebek, ketiganya bersikap kooperatif. Jika hanya berstatus pengguna, maka dipanggil untuk memberikan keterangan lebih lanjut dan dianjurkan mengikuti rehabilitasi. Namun, mereka tidak memenuhi panggilan petugas.
”Mereka mengaku akan memberikan informasi dari mana mendapatkan sabunya. Dibawa ke BNN, minta waktu sebentar. Tapi hingga hari ini (kemarin,red) tidak hadir. Status ketiganya kini DPO,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (10/4).
BNN, sambung Budi, telah melayangkan tiga kali surat pemanggilan kepada instansi terkait untuk menghadapkan oknum pejabatnya tersebut. Yakni tertanggal 28 Maret, 3 April dan 6 April. Tapi tak digubris.
”Kami mengirimkan surat secara kelembagaan, jelas dikirimkan nama dan foto AG. Ternyata tidak kooperatif. Harusnya minimal datang perwakilan mengatakan bahwa pelaku ini tidak ada di tempat. Tapi sama sekali tidak ada jawaban dari pihak yang bersangkutan,” tukas Budi.
Masih kata Budi, jika dalam batas waktu yang belum ditentukan tidak ada langkah positif yang dilakukan, maka tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melakukan jemput paksa, sekalipun AG tengah bekerja.
”Itu betul kesalahan sendiri, tapi karena beliau bekerja di situ, maka surat ditujukan ke kepala badan terkait,” tandas Budi.
Hingga berita ini naik cetak, pimpinan di instansi pemerintah tempat AG bekerja tak menjawab panggilan telepon maupun membalas pesan singkat wartawan koran ini.(wil/c)