
CARINGIN–RADAR BOGOR,Warga Kampung Tengek RT 04/02, Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringin, mengeluhkan aktivitas PT Mayora yang dirasa merugikan mereka. Menurut warga, tak hanya suara bising dan getaran yang dirasakan, bau tak sedap dari pabrik pun membuat warga sering terkena ISPA alias penyakit saluran pernapasan.
”Kalau setiap hari itu bising dan getarannya terasa. Kalau bau kadang muncul, terus hilang lagi. Tapi kalau sudah kemarau, baunya makin menyengat,” aku salah seorang warga, Kurniawan (44). Terlebih, banyak warga yang tinggal tepat di sekitar pabrik.
Dirinya mengatakan bahwa kejadian tersebut sudah berlangsung lama. Pihak perusahaan bahkan tak pernah memberikan bantuan apa pun kepada masyarakat sekitar. ”Pihak pabrik seolah menutup mata,” ungkapnya lagi.
Namun, hal tersebut disikapi keras manajemen PT Tirta Fresindo Jaya (TFJ) yang merupakan grup dari PT Mayora. Pihak manajemen membantah telah melakukan pencemaran yang berdampak terhadap lingkungan sekitar pabrik.
”Kami tegaskan, tidak ada pencemaran atau bau yang ditimbulkan dari limbah perusahaan, termasuk getaran dan segala bentuk gangguan seperti yang disebutkan salah seorang warga di salah satu media massa belum lama ini,” ujar Dept Head IRGA Tirta Fresindo Jaya (TFJ) Cimande, Asep Hedi.
Ia menegaskan, kalaupun ditemukan keluhan atau persoalan yang muncul akibat aktivitas pabrik, pihaknya membuka diri untuk mengakomodir permasalahan tersebut. ”Pastinya kami akan menampung berbagai persoalan apa pun yang mungkin dianggap mengganggu, meresahkan, bahkan merugikan warga sekalipun. Namun mengenai bau yang katanya muncul dari area pabrik, saya pikir itu tidak ada,” serunya.
Selain itu, masih kata Asep, pihak TFJ sejak beberapa tahun terakhir telah menunjukkan berbagai perhatiannya terhadap lingkungan sekitar melalui penerapan program corporate social responsibility (CSR). Seperti program bedah rumah, pengobatan gratis, pembuatan sumur dan berbagai kegiatan sosial lainnya yang dilakukan secara berkala.
”Itu kan sebagai bentuk perhatian riil kami kepada warga. Jika ada yang menyebutkan kami tidak responsif, silakan kroscek lagi,” tukasnya.
Tak hanya itu, sambung Asep, sebagai bentuk kepedulian pihaknya, setiap hari PT TFJ bahkan memberikan pasokan air bersih bagi warga sekitar pabrik selama 1 x 24 jam. Namun demikian, Asep memahami jika pihaknya masih harus terus melakukan evaluasi secara internal terkait kebijakan ataupun persoalan lainnya yang berkaitan dengan warga sekitar.
”Intinya, kami selalu berupaya memberikan perhatian bagi warga dan melakukan berbagai evaluasi agar tercipta kondusivitas antara perusahaan dengan lingkungan sekitar,” pungkasnya.(dka/c)