25 radar bogor

Bulan Depan Diresmikan Bupati

Fikri Habibullah/Radar Bogor MEGAH: Masjid Riyadush Shalihin Parung terlihat megah usai direhabilitasi menggunakan dana swakelola dari APBD Kabupaten Bogor dan kas DKM serta donatur.

Parung–RADAR BOGOR, Tak lama lagi masya­rakat Kecamatan Parung akan memiliki masjid besar. Pasalnya, rumah ibadah yang berada di Jalan Raya Parung No­mor 69, Desa Parung, ini akan selesai masa renovasinya.

Sudah sembilan bulan Masjid Riyadhus Shalihin diperbaiki dengan dana swakelola sebesar hampir Rp4,6 miliar itu. Sekitar Rp3,6 miliar berasal dari APBD Kabupaten Bogor dan sisanya dari kas dewan kemakmuran masjid (DKM) beserta para donatur.

Salah satu masjid yang menjadi ikon kebanggaan masyarakat Parung akhirnya memasuki tahap penyelesaian akhir (finishing) setelah dilakukan renovasi besar-besaran sejak hampir sembilan bulan.

“Insyaallah Mei tahun ini sudah bisa diresmikan. Sekarang tinggal proses finishing di bebrapa bagian dulu. Rencananya Bupati Bogor (Nurhayanti) langsung meresmikan renovasi masjid ini,” ujar Ketua DKM Riyadhus Shalihin, Dadi Kurnia kepada Radar Bogor, Sabtu (7/4) pekan lalu.

Dadi juga menambahkan, ada beberapa perubahan signifikan pascarenovasi besar-besaran. “Yang pasti dari nama masjid. Sebelumnya bernama Masjid Riyadhus Shalihin Parung. Nanti akan ditambah kata ‘masjid besar’ di depan,” ucapnya.

Alasan penyisipan nama tersebut, kata Dadi, karena masjid tersebut memiliki tiga keisti­mewaan.

“Dari segi kemegahan bangunan atas dan bawah, luasnya area parkir, serta lokasi­nya yang strategis karena berada di jalur lintas nasional yang menghubungkan Bogor ke Banten maupun Jakarta dan sekitarnya,” jelasnya.

Dadi berkomitmen, sekalipun telah diresmikan bupati, rencana pembangunan masjid ke depannya akan terus dikem­bangkan. Misalnya, pembangu­nan gerai-gerai mini lantai dua yang bawahnya dikosongkan untuk area parkir. Harapannya, masjid punya potensi untuk mendongkrak roda ekonomi umat.

Sementara itu, Ketua Pem­bangunan Masjid Riyadhus Shalihin, Hidayat menjelaskan, terdapat perubahan fisik bangunan yang cukup signifikan. Di antaranya dua menara setinggi 26,5 meter, kubah, pagar, tempat wudhu, area parkir, lantai keramik, pendingin udara, kipas besar, serta pembangunan kantor sekretariat DKM dan lembaga amil zakat, infak dan sedekah (Lazis).

Hidayat melanjutkan, perubahan lainnya bukan hanya dari segi bentuk bangunan saja. Unsur artistik pun sangat diperhatikan dalam pembangunan ulang masjid terbesar di Kecamatan Parung itu. Misalnya, ornamen bangunan yang dipadu dengan nuansa seni, pencahayaan berwarna-warni, serta batu-batu pilihan yang berkualitas.

“Kami ingin memancarkan wajah kemegahan Islam dari masjid ini. Sebab, materi yang dikaitkan dengan ibadah, membuat jamaah akan merasa betah,” ucapnya.(cr3/c)