25 radar bogor

Jalur Selatan Masih Lumpuh

R. BAGUS RAHADI/RADAR MADIUN EVAKUASI: Proses evakuasi KA Sancaka di jalur kereta api masuk Sambirejo, Mantingan, Ngawi, hingga kemarin sore masih terus berlangsung.

MADIUN–Kerugian miliaran rupiah diderita PT KAI (Persero) menyusul tabrakan hebat KA Sancaka di Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi, Jumat (6/4) lalu. Sebanyak 12 perjalanan kereta api yang melintasi DAOP VII Madiun terhambat.

Hingga kemarin (7/4) siang, seluruh kereta dari Surabaya/Malang yang menuju Jakarta/Bandung terpaksa dialihkan melalui jalur utara. ’’Berapa miliar rupiah kami belum berani sebut, yang jelas secara prinsip kami masih terus hitung,’’ ungkap Dirut PT KAI Edi Sukmoro, kemarin (7/4).

Hingga kemarin siang, proses evakuasi lokomotif dan gerbong pembangkit KA Sancaka dari lokasi kejadian masih terus berlangsung. Akibatnya jalur perkeretaapian selatan via Madiun-Ngawi lumpuh total.

Kereta yang sudah terlanjur melintas di DAOP VII terpaksa memutar kembali ke Surabaya jika hendak menuju ke Jakarta maupun Bandung. Edi berharap jalur selatan dapat segera pulih. ’’Kami upayakan secepatnya. Kalau rel dan wesel ada kerusakan, segera diperbaiki,’’ terangnya.

Di luar dampak yang ditimbulkan, KA Sancaka yang anjlok pun juga ditaksir mengalami kerugian materiil yang tidak sedikit. Edi menyebut setidak-tidaknya lokomotif dan gerbong pembangkit sudah dipastikan rusak. Belum termasuk sejumlah gerbong penumpang kereta api tersebut. ’’Yang sudah pasti rusak ada lokomotif dan gerbong pembangkit. Belum termasuk gerbong penumpang,’’ kata Edi, saat pemakaman Mustofa, korban kecelakaan KA Sancaka yang juga masinis kereta api tersebut.

Terkait perkembangan hasil investigasi penyebab kecelakaan tersebut, Edi membeber sejumlah fakta. Data logger yang merekam kecepatan KA Sancaka menyebut jika di menit kecelakaan terjadi, kecepatan kereta api jurusan Jogjakarta-Surabaya itu anjlok drastis.

Dari 91 kilometer per jam, seketika menjadi nol kilometer per jam. ’’Data logger ini tidak bisa dibohongi. Di menit terjadi, dari 91 kilometer per jam, kemudian menit berikutnya langsung nol, artinya benturan dengan truk trailer langsung membuat kereta terhenti,’’ bebernya.

Lumpuhnya jalur selatan perkeretaapian dari Jumat hingga kemarin siang membuat para calon penumpang kereta api berbondong-bondong beralih moda transportasi.

Humas PT KAI DAOP VII Madiun Supriyanto membeberkan, hingga kemarin siang total sudah ada 1.200 lembar tiket kereta api yang dikembalikan dalam dua hari di sejumlah stasiun yang masuk wilayah DAOP VII Madiun. Informasi yang diterima, loket di Stasiun Madiun bahkan sampai kewalahan melayani pengembalian tiket. ’’Ini dampak tertutupnya jalur selatan,’’ sebutnya.

Berapa nominal biaya yang telah dikeluarkan PT KAI untuk mengembalikan 1.200 tiket tersebut? Supriyanto mengaku belum bisa memastikan. Namun yang jelas, karena hambatan perjalanan kereta api disebabkan karena tergulingnya KA Sancaka, tiket para calon penumpang bakal diganti seratus persen.

Informasi terakhir dari Supriyanto, evakuasi mulai membuahkan hasil kemarin sore. ’’Kami terus upayakan secepatnya. Harusnya hari ini (kemarin) sudah mulai bisa dilewati,’’ ujarnya.

Terpisah, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulkifli mengatakan, saat ini pihaknya bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Polri masih terus menginvestigasi penyebab kecelakaan di Ngawi itu.

Dia tak menampik jika perlintasan tanpa palang pintu menjadi pekerjaan rumah pemerintah yang harus segera diselesaikan. ’’Kami terus kejar pembangunan crossing (palang pintu perlintasan) sejak dua bulan ini,’’ kata Zulkifli usai mengunjungi Asisten Masinis KA Sancaka Hendra Wahyudi di RSUP dr. Soedono kemarin.

Hingga saat ini, Zulkifli menyebut telah menyelesaikan sedikitnya 311 palang pintu perlintasan kereta api. Ada lebih dari 4.000 perlintasan tanpa palang pintu seperti di Sambirejo, Mantingan, Ngawi, yang telah diinventarisir oleh Ditjen Perkeretaapian. Menurut Zulkifli, itu menjadi tanggung jawab bersama.

Pun pihaknya juga sudah mendata berapa saja perlintasan yang rawan dan perlu segera diberi palang pintu. ”Ini butuh effort, kami sudah persiapkan roadmap untuk mencoba menutup empat ribu perlintasan itu,’’ pungkasnya.(naz/ota)