25 radar bogor

Jubah Pink untuk Wedding Gown

SOFT: Yulia Nikitenko mengenakan wedding gown dari Deritz Bridal and Make-Up rancangan Lina Woentono.

GAUN pernikahan identik dengan warna putih yang dianggap sebagai lambang cinta suci dan murni. Namun, tidak ada salahnya jika mempelai perempuan ingin mencoba sesuatu yang berbeda.

Hal itu diungkapkan Lily yang berkecimpung dalam pembuatan gaun pengantin di Deritz Bridal and Make Up. Lily mengungkapkan, saat ini mulai banyak calon pengantin perempuan yang mencari gaun pengantin dengan warna selain putih. ’’Atau mereka nyari yang ada kombinasi warnanya supaya nggak full putih karena sudah bosan,’’ ujarnya.

Dari situ, Lily dan sang adik, Lina Woentono, mulai banyak membuat gaun pengantin dengan kombinasi warna yang diciptakan dengan sangat elegan. Salah satunya, wedding gown dari material lace bermodel bustier atau kemben.

Gaun itu dibuat dalam potongan mermaid yang simpel dan mudah digunakan untuk bergerak atau berjalan. Gaun mermaid tersebut dilengkapi jubah baby pink. ’’Jadi, setelah pakai gaun, ditumpuk sama jubah. Fungsinya terutama dipakai saat pemberkatan ketika pagi di gereja. Kesannya lebih manis dan sopan,’’ kata Lily.

Dirinya sengaja menyelipkan aksen berupa bros yang ditempelkan di atas belt, tepatnya di bagian tengah. Bros itu dirangkai dari mutiara dan kristal swarovski yang mengilap.

Menurut Lily, belt dan bros tersebut menciptakan efek gaun yang lebih dramatis. Sebab, bagian dalam berupa gaun bustier putih masih bisa terlihat dari luar. Jubah baby pink juga menjadi terbelah di bagian pinggang ke bawah, terutama saat disingkap dengan kedua tangan.(hay/c15/tia)