BOGOR–RADAR BOGOR, Sosok calon wali kota Bogor Edgar Suratman dikenal sebagai pribadi yang dinamis, agamis, dan realistis. Majunya sebagai calon wali kota yang berpasangan dengan Sefwelly Ginanjar Djoyodiningrat ini, tak lain karena niatnya untuk beribadah kepad Allah SWT.
Dia memiliki pemahaman bahwa jabatan yang memberikan otoritas kepada seseorang merupakan sebuah amanah. Selayaknya amanah merupakan titipan yang bersifat sementara. ”Tujuan saya karena Allah, segala sesuatu itu saya landaskan hanya untuk keridaan-Nya. Jadi dan tidaknya menjadi wali kota, saya sudah pasrahkan semuanya kepada Gusti Allah,” ujarnya.
Calon nomor urut 2 ini mengusung Ngabogor sebagai pembentukan karakter, nilai-nilai kebaikan yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia menyebut itu sebagai Ngabogor Bodas. Lalu, hubungan antarmanusia, dia menyebutnya Ngabogor Bulao.
Serta ada pula hubungan manusia dengan alam yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik secara personal maupun kolektif, yang dinamakan Ngabogor Hejo.
”Semua itu harus ada di diri kita, sebagai makhluk sosial ciptaan Allah SWT. Saya selalu tanamkan itu kepada siapa pun, khususnya keluarga,” papar suami dari Susi Yusiana ini.(gal/c)
