25 radar bogor

Awas, Kode Telepon +242 Sedot Pulsa

ilustrasi panggilan telepon

JAKARTA–RADAR BOGOR,Waspadalah terhadap berbagai kejahatan, termasuk melalui telepon. Akhir-akhir ini, panggilan telepon misterius dari nomor dengan awalan +242 ramai menyerbu pengguna di Indonesia.

Hal tersebut dikeluhkan para pelanggan seluler di berbagai media sosial. Nomor dengan kode panggilan +242 diketahui berasal dari Republik Kongo.

Dalam sehari, nomor dengan kode tersebut bisa menelepon sebanyak dua kali dalam sehari. Nomor ini menelepon hanya beberapa kali dering lalu akhirnya dimatikan. Panggilan macam ini biasa disebut missed call.

“Saya sempat ada yang telpon, tapi tak kontak balik karena nomornya tak lazim,” ujar salah satu warga Perumahan Yasmin.

Komisioner Bidang Kebijakan Publik Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Taufik Hasan mengaku, telah menerima laporan tersebut. Menurutnya, hal tersebut merupakan modus lama penipuan, berupa layanan premium internasional.

Lebih lanjut ia mengatakan, jika ada pelanggan yang menerima panggilan dari +242 agar tidak melakukan panggilan balik atau mengirim SMS karena akan memotong biaya pulsa yang besar.

“Semakin lama durasi telepon maka biaya pulsa yang terpotong bakal semakin banyak,” ujarnya.

Menurutnya, jika diyakini tidak ada keluarga atau kenalan dari negara terkait, dalam hal ini Republik Kongo, Taufik meminta publik untuk mengabaikan saja nomor tersebut.

Modus macam ini, pernah menyerang Jepang pada awal tahun 2000. Warga di sana menye­but panggilan tipuan ini dengan nama ‘Wangiri’ yang berarti ‘sekali dering dan putus’.

Sementara itu, XL Axiata merespons laporan sejumlah pelanggan terkait panggilan dengan prefiks +242 ini. General Manager Corporate Com­munication XL Axiata, Tri Wahyuningsih meminta publik untuk mengabaikan saja nomor-nomor itu dan tidak melakukan panggilan balik serta tak mengirim SMS.

Jika mendapatkan telepon dari nomor semacam ini, XL meminta pelanggan untuk melaporkannya kepada layanan pelanggan. Hal senada diungkapkan Head of Corporate Communications Group Indosat Ooredoo, Deva Rachman.

Menurut dia, biasanya panggilan-panggilan dari pihak tak bertanggung jawab itu dilakukan di saat tidak lazim, seperti tengah malam atau dini hari sehingga bisa menimbulkan kepanikan dan refleks pelanggan melakukan panggilan balik.

“Kami juga melakukan antisipasi dengan memblok panggilan dari negara yang sering melakukan panggilan palsu ini, sehingga pelanggan tidak menerima panggilan dari nomor-nomor tersebut kembali,” katanya seperti dilansir kumparan.com.

Panggilan penipuan semacam ini pernah melanda pelanggan di Indonesia di bulan Desember tahun 2016. Waktu itu banyak pelanggan digempur dari kode panggilan +77 dan operator seluler di sini dengan cepat melakukan pemblokiran terhadap panggilan berantai ke pelanggan di Indonesia.

Modus penipuan dengan memanfaatkan layanan premium call internasional semacam ini terbilang ketinggalan zaman, karena hanya mengharapkan korban melakukan telepon balik dan setelah itu bakal mendapatkan uang dari korban yang pulsanya tersedot.(net)