25 radar bogor

Janjikan Rp200 Juta Setiap Pesantren

SEMRINGAH: Calon bupati Bogor Jaro Ade berinteraksi dengan salah satu warga Cidokom, Desa Kopo, Kecamatan Cisarua,

CISARUA–RADAR BOGOR,Bagi calon bupati Bogor Ade Ruhandi, peran ulama dalam membangun daerah sa­ngat besar. Karenanya sinergitas antara ulama dan umaro harus diper­kuat untuk menjalankan suatu pemerintahan.

Hal itu diungkapkannya saat kampanye di Kampung Cidokom, Desa Kopo, Kecamatan Cisarua, kema­rin (20/3).

”Ulama ini mem­punyai peran yang sangat penting dalam membangun Kabupaten Bogor,” ujarnya.

Kontribusi ulama dan para santri, sambung Jaro Ade (sapaan akrab-Ade Ruhandi) telah tergoreskan dalam catatan sejarah bangsa. Khususnya dalam merebut dan memperta­hankan kemerdekaan Indonesia. Untuk mengembalikan semangat juang itu, jalinan yang baik harus terbangun.

”Makanya dalam program tujuh pilar, kami akan membe­rikan bantuan Rp200 juta per tahun untuk setiap pondok pesantren salafiyah,” ungkapnya.

Bantuan tersebut, kata dia, bu­kan hanya untuk kepentingan fisik pondok pesantren, tetapi juga untuk sarana dan prasarana lainnya sesuai kebutuhan yang ada. ”Nantinya bantuan itu bisa dibelikan kitab-kitab untuk para santri mengaji,” terang dia.

Dalam kesempatan tersebut, Jaro Ade juga menyempatkan bercanda dengan seorang nenek. Hal itu pun mengundang gelak tawa masyarakat lainnya yang hadir. Sambil bercanda dia menanyakan apakah nenek tersebut memiliki seorang suami? Namun sang nenek mengatakan sudah 20 tahun menjanda.

Tak ingin menyia-nyiakan momen itu, nenek yang diketahui bernama Wati (72) itu pun menyelipkan pesan kepada pria kelahiran kaki Gunung Halimun Salak ini.

”Pak Jaro Ade jangan sampai lupa pada masyarakat kecil dan harus terus memper­juangkan hak-haknya. Saya siap mendukung dan memilih Pak Jaro Ade menjadi bupati Bogor, dan Bapak jangan sampai lupa pada kami,” ungkapnya.

Menanggapi itu, Jaro Ade berjanji akan berkomitmen untuk membahagiakan rakyat. Apalagi dirinya berasal dari rakyat kecil yang sudah tentu mera­sakan apa yang dirasakan oleh masyarakat.

”Saya juga berasal dari rakyat kecil, bapak saya seorang petani dan ibu meru­pakan guru ngaji. Jadi apa yang dirasakan oleh Bapak dan Ibu, saya juga merasakannya,” ucapnya.

Sementara itu, tokoh agama Desa Kopo Encep mengung­kap­kan, program tujuh pilar yang digagas oleh pasangan Jaro Ade-Ingrid Kansil ini sangat relevan. Apalagi di wilayah Cisa­rua banyak pondok pesantren salafiyah.

”Ini program yang sa­ngat relevan, semoga Pak Jaro Ade diridai Allah SWT menjadi bupati Bogor. Sehingga program tujuh pilar ini dapat segera direa­lisasikan,” imbuhnya. (gal/c)