25 radar bogor

Bima-Dedie Komitmen Perangi LGBT

TAMPUNG ASPIRASI: (Tengah ke kanan) Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor Bima Arya-Dedie Rachim bersilaturahmi dengan warga Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, kemarin (18/3). Dalam agendanya, pasangan ini berkomitmen untuk memerangi LGBT.
TAMPUNG ASPIRASI: (Tengah ke kanan) Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor Bima Arya-Dedie Rachim bersilaturahmi dengan warga Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, kemarin (18/3). Dalam agendanya, pasangan ini berkomitmen untuk memerangi LGBT.

BOGOR–RADAR BOGOR,Keberadaan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Kota Hujan dianggap kian mengancam generasi muda penerus bangsa. Kondisi inilah yang membuat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor Bima Arya-Dedie Rachim berkomitmen untuk memerangi LGBT.

”LGBT ini bukan bawaan lahir. Menurut penelitian, LGBT adalah pengaruh pergaulan, jika salah gaul maka akan terjebak di situ. Jadi, itu yang akan kami perangi,” ujar Bima saat bersilaturahmi dengan warga Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, kemarin (18/3).

Karena itu, pembangunan Kota Bogor ke depan, kata Bima, tidak hanya fokus terhadap fisik dan infrastruktur, melainkan juga pembangunan yang tak kalah penting adalah akhlak.

Menurutnya, Bogor merupakan kota santri, kota beriman dan kota di mana pesantrennya dari masa ke masa mewarnai perjalanan Kota Bogor.

Karenanya, perhatian pemkot ke depan akan terus ditambah untuk membangun kota yang berakhlakul karimah.

”Tidak akan ada diskotek di Kota Bogor. Tidak akan pernah ada ruang kemaksiatan dibuka di Kota Bogor,” ungkap Bima disambut riuh warga yang didominasi kaum ibu.

Sebelumnya, Bima juga sudah meminta lurah mengawasi kos-kosan. Karena disinyalir menjadi lokasi berkumpulnya komunitas LGBT. Sehingga jangan sampai karena diskoteknya sudah ditutup lalu kemaksiatannya berpindah. ”Jangan sampai kemudian menyebar masuk ke wilayah-wilayah warga,” tegasnya.

Di samping itu, Bima dan Dedie juga mengapresiasi kegiatan majelis taklim di wilayah RW 05 Kelurahan Harjasari yang masih terus hidup. Saat pemerintahannya, Bima telah memprogramkan bantuan insentif kepada guru ngaji yang masih berjalan hingga sekarang. Hal itu dilakukannya karena guru mengaji ada di barisan paling depan untuk membangun akhlak.

”Tahun kemarin dikucurkan Rp2,2 miliar insetif untuk guru ngaji di Kota Bogor. Belum cukup pastinya. Insya Allah kami akan tambah jumlah penerima dan anggarannya untuk guru ngaji,” jelasnya.

Sementara itu, KH Asep Hudri menyambut baik pernyataan Bima Arya dan Dedie Rachim yang pro terhadap guru ngaji serta perlawanannya terhadap LGBT. Ia pun mengapresiasi Bima karena saat menjabat wali kota telah berani memerangi kemaksiatan dengan menutup diskotek.

Namun disinyalir masih ada diskotek yang buka di wilayah Tajur. Sehingga ia berharap jika Bima kembali memimpin lokasi itu bisa ditertibkan karena khawatir memunculkan hal-hal yang bersifat negatif. Terutama narkoba. ”Tidak menutup kemungkinan juga warga sini bisa atau ada yang terkontaminasi hal- (gal/c)