25 radar bogor

Jurusan SMK Mulai Jenuh

PRAKTIK: Para siswa mengecek kondisi kendaraan agar aman.azis/radar bogor

BANDUNG–Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Ahmad Hadadi mengatakan, ada 12 jurusan SMK yang sudah dianggap jenuh. Jurusan ter­sebut adalah Teknik Komputer dan Jaringan, Administrasi Perkantoran, Teknik Kendaraan Ringan, Teknis Sepeda Motor, Akuntansi, Pemasaran, Reka­yasa Perangkat Lunak, Multi­media, Farmasi, Kepera­watawan, Teknik Permesinan dan terakhir Akomodasi Perhotelan.

Kedua belas jurusan tersebut, ia nggap jenuh karena jumlah SMK yang mengembangkan jurusan tersebut sudah terlalu banyak, sedangkan serapan lulus­an di industri usaha tidak banyak.

Akibatnya, banyak lulusan SMK yang menganggur karena sulit mencari pekerjaan. ”Kita melihat dari dua sisi, pertama berkenaan dengan serapan tenaga kerja, yang kedua kita juga mendorong agar lulusan SMK bisa mandiri, dalam arti menumbuhkan jiwa entre­preneur,” ujar Hadadi saat dite­mui pada acara Forum Dialog Pendidikan dan Kebu­dayan dengan tema ”Revitalisasi Pen­didikan Vokasi Mendukung Kebu­tuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri” di SMK Negeri 9 Ban­dung, Jalan Soekarno Hatta No. Km 10, Jatisari, Buat Batu, Kota Bandung, (1/3).

Ia menyebutkan, untuk me­nanggulangi jurusan yang je­nuh tersebut, SMK dituntut untuk terus mengembangkan diri menjadi sekolah yang man­diri. Selain itu, penting pula penerapan jiwa wirausaha kepada peserta didik, sehingga lulusan SMK tidak hanya men­jadi pekerja, akan tetapi mem­buka lapangan pekerjaan.

”Langkah pertama yang akan kami lakukan dengan jurusan-jurusan tersebut adalah memantau terus perkembangan dunia industri. Kedua, kami menekankan agar sekolah me­ngembangkan jiwa kewi­rausahaan. Sehingga diharap­kan anak-anak siap untuk mandiri, siap untuk me­ngem­bangkan diri,” katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 9 Bandung Ontahari mengatakan, untuk mencegah lulusan SMK menganggur, pihaknya sudah mempersiapkan siswa secara matang melalui peningkatkan kompetensi dan keahlian siswa.

Pria yang biasa disapa Hari ini pun menye­butkan, selama ini pemerintah memberi dukungan ke sekolah, berupa bantuan sarana prasa­rana, seperti gedung baru hingga peralatan praktik dengan kualitas yang baik.(dis)