25 radar bogor

Bersama Wujudkan Kampung Ramah Lingkungan

BEBERSIH: Para penggiat kegiatan bersih-bersih dalam rangka penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sekaligus mewujudkan kampung ramah lingkungan. Kegiatan ini digerakkan oleh Muspika dengan melibatkan warga dan juga para siswa.

SUKAMAKMUR–RADAR BOGOR, Muspika Sukamakmur mengumpulkan elemen masyarakat, unsur pendidik, dan unsur kemasyarakatan di kantor Kecamatan Sukamakmur dalam rangkaian Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), kemarin (2/3).

Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB tersebut, menyedot antusiasme masyarakat untuk bergotong royong bersama membersihkan sampah di sepanjang Jalan Raya Sukamakmur sepanjang satu kilometer.

”Diawali dengan apel, dilanjutkan dengan bersihbersih dari depan kantor kecamatan hingga Pasar Sukamakmur,” ujar Camat Sukamakmur Zaenal Ashari kepada Radar Bogor usai kegiatan HPSN.

Para siswa dari sekolah sekitar lingkungan kecamatan juga dilibatkan dalam kegiatan tersebut. Hal itu untuk memacu dan mendidik mereka agar tidak membuang sampah sembarangan.

”Kebersihan sudah jelas pola hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga memang sangat dibutuhkan sekali, terutama di lingkungan,” tuturnya.

Usai melaksanakan rangkaian kegiatan HPSN, acara dilanjutkan dengan sosialisasi kampung ramah  lingkungan (KRL) oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor di aula kantor Kecamatan Sukamakmur.

Para kepala desa, tim penggerak PKK, serta masyarakat yang hadir, diberikan pemahaman untuk menjaga lingkungannya. Sebab, berdasarkan data yang dimiliki, tingkat kesehatan masyarakat Kecamatan Sukamakmur tergolong masih rendah. Seperti salah satunya sanitasi yang kurang menunjang.

”Masih ada (yang belum memiliki sanitasi) tapi tidak banyak, sehingga kita juga terus sosialisasikan karena di kita air cukup menunjangmeski mungkin ada tempat tertentu saat musim kemarau sulit air tapi masih bisa teratasi,” terangnya.

Usai kegiatan tersebut, sambungnya, tindak lanjut pemerintah desa adalah membentuk tim satgas KRL. Rencananya, Kampung Cisurian, Desa Sukamakmur, akan dijadikan pilot projek sebagai KRL agar bisa menginspirasi kampung lainnya.

Sebab, mulai dari penataan rumah penduduknya dirasa telah cakap, lingkungan sudah rapi serta keaktifan masyarakatnya dalam menjaga lingkungan.

”Pembuangan sampah juga sudah mulai tertata, baik dari pemilahan sampah kering dan basah maupun tanaman obat keluarga (toga). Insya Allah sanitasi akan diselesaikan jika memang masih ada,” terangnya.

Zaenal berharap, KRL bisa dilakukan masing-masing desa untuk mendorong gerakan PHBS. Sehingga solusi yang diambil adalah sosialisasi untuk mengedepankan PHBS.

”Mudahmudahan tingkat kesehatan di Sukamakmur bisa meningkat diikuti dengan kesadaran kesehatan dari masyarakat,” pungkasnya.(rp2/c)