25 radar bogor

Minta Premium Dikembalikan

DEMO BBM: Mahasiswa Universitas Djuanda (Unida) melakukan aksi unjuk rasa menuntut dikembalikannya BBm bersubsidi di Simpang Tugu Macan, kemarin.
DEMO BBM: Mahasiswa Universitas Djuanda (Unida) melakukan aksi unjuk rasa menuntut dikembalikannya BBm bersubsidi di Simpang Tugu Macan, kemarin.

CIAWI–RADAR BOGOR,Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah, dikritisi puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Djuanda, kemarin (26/2).

Dalam aksinya yang dilakukan di Tugu Macan Ciawi, mereka layangkan tujuh poin tuntutan. Yang paling utama adalah tuntutan kepada pemerintah untuk mengembalikan ketersediaan BBM bersubsidi (premium) di setiap SPBU seluruh Indonesia.

Mereka menolak keras kebijakan Jokowi-JK yang telah menaikkan harga BBM tersebut.

”Di saat bersamaan, premium sudah langka di setiap SPBU. Mau gak mau rakyat dipaksa membeli BBM yang tidak disubsidi. Pertanyaannya, bagaimana masyarakat mau sejahtera jika harga BBM terus dinaikkan?” kata Presiden Mahasiswa Universitas Djuanda Sandi Maftuh Firdaus kepada Radar Bogor di sela- sela aksi.

Pemerintah, sambungnya, harus menurunkan kembali harga BBM untuk menunjukkan keberpihakan kepada rakyat, sesuai janjinya di masa kampanye pemilihan presiden. Terutama untuk mengem­balikan premium yang hampir hilang dari peredaran.

”Terlihat jelas kenaikan harga BBM dapat dipastikan memukul rakyat karena harga kebutuhan pokok semakin melambung tinggi. Sehingga menyebabkan rakyat semakin tercekik kehi­dupannya karena harga-harga kebutuhan pokok tidak terjangkau,” tegasnya.

Mahasiswa juga mengajak kepada seluruh elemen masyara­kat untuk terus menga­wal kebijakan pemerintah tersebut. Hal itu memiliki misi agar bisa menyejahterakan rakyat kecil dari impitan ekonomi kapitalis.

”Optimalkan produksi minyak nasional dengan perbaikan iklim investasi di sektor pertam­bangan minyak agar kebutuhan minyak nasional bisa terpenuhi,” tutupnya.(dka/c)