25 radar bogor

Edgar: Pemukiman Padat Penduduk Perlu Ditata

SERIUS: Calon wali kota Bogor Edgar Suratman menampung aspirasi warga Kampung Lebakwangi, kemarin (26/2).
SERIUS: Calon wali kota Bogor Edgar Suratman menampung aspirasi warga Kampung Lebakwangi, kemarin (26/2).

BOGOR–RADAR BOGOR,Sebagian kawasan Kota Bogor merupakan pemukiman padat penduduk, di mana tidak hanya rawan terjadi bencana alam, juga sulitnya akses penanganan kebakaran ketika melanda pemukiman tersebut.

Kondisi ini mendapatkan perhatian serius calon wali kota Bogor dari jalur perseorangan, Edgar Suratman saat mendatangi RT 02/11, Kampung Lebakwangi, Kelurahan Rang­gamekar, Kecamatan Bogor Selatan, kemarin (26/2).

Selain minimnya hidran, kata dia, diperlukan penataan pemukiman yang dianggap sudah membahayakan bagi warganya sendiri. ”Memang harus ada konsolidasi tanah, kira-kira membahayakan jangan dipaksakan untuk dibangun harus di relokasi. Caranya bisa dengan emanfaatkan lahan fasos-fasum,” ujar pria yang berpasangan dengan Sefwelly Ginanjar Djoyodiningrat itu.

Calon nomor urut 2 tersebut menambahkan, jika lahan fasos/fasum tidak ada, maka pemerintah harus membebaskan lahan supaya bisa dilakukan penataan. Seperti keberadaan posyandu di kawasan pemukiman yang berada di pinggiran sungai, yang dinilainya sangat berbahaya. “Apakah harus dipaksakan ada posyandu? saya lebih setuju seperti yang dilakukan di Kebon Kopi, saat saya masih menjabat di pemkot. Lahan yang di pinggiran sungai diubah menjadi taman. Sementara , posyandu bisa dibangun di tempat yang lebih aman,” bebernya.

Begitu juga untuk daerah pemukiman yang rawan terjadi bencana longsor. Tidak bisa pengembang perumahan membangun begitu saja. Karena itu, sangat perlu dilakukan sosialisasi men­dalam soal rencana detail tata ruang (RDTR) dan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Bogor. “Jadi bukan untuk melarang investor beru­saha. Melainkan mereka wajib menge­depankan sisi lingkungan agar tidak berdam­pak buruk,” tegasnya.(ded/c)