25 radar bogor

Butuh Ahli Teknik Perbaiki Jalan Ambles

PERBAIKI: Sekdes Pabuaran Kecamatan Sukamakmur saat meninjau lokasi jalan ambles bersama staf desa, kemarin (26/2).

PERBAIKI: Sekdes Pabuaran Kecamatan Sukamakmur saat meninjau lokasi jalan ambles bersama staf desa, kemarin (26/2).

SUKAMAKMUR–RADAR BOGOR,Hujan yang terus mengguyur mem­buat akses jalan menuju kantor Desa Pabuaran Keca­matan Sukamakmur ambles. Tepatnya di Kampung Leu­wicatang RT 06/03. Jalan yang sebelumnya telah diperbaiki itu, rupanya masih tak mampu menahan gerusan air yang terus datang.

Sekretaris Desa Pabuaran Wahyudin mengatakan, sebe­narnya jalan tersebut sudah diperbaiki dengan pengecoran karena meng­alami hal serupa. Namun baru tiga hari diper­baiki, jalan kembali ambles.

“Pertama kita perbaiki secara swadaya masyarakat, karena itu akses utama yang sering dilintasi warga juga,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (26/2).

Menurutnya, penyebab am­blesnya jalan karena di bawahnya merupakan cadas. Terlebih, di sisi jalan terdapat aliran Kali Cijanggala yang saat ini kondisi ketinggian airnya belum normal. Sehing­ga membuat tanahnya mudah bergerak. Padahal, usai diperbaiki telah dianggap kuat.

“Saat ini jadi lebih parah, kedalamannya sekitar satu meter, dengan lebar paling besar sekitar 2,5 meter. Jadi, hanya motor yang bisa melintas, sedangkan mobil tidak bisa,” tuturnya.

Sementara ini, alternatif yang akan dilakukan peme­rintah desa yakni memba­ngun­kan beronjong agar pergerakan tanah tidak melebar ke mana-mana. Saat ini lokasi juga telah diberikan tanda agar masyarakat yang melintas berhati-hati. Bahkan, masyarakat sekitar juga akan mengarahkan pengendara mobil untuk memutar jalan apabila akan menuju kantor Desa Pabuaran.

“Insyaallah besok (hari ini, red) akan dibuatkan beronjong. Namun, harus melihat dulu kondisi air kali, sudah normal atau belum. Sebab, batu yang akan digunakan perlu diambil dari seberang Kali Cijanggala,” terangnya.

Dirinya berharap Peme­rintah Kabupaten Bogor bisa mengi­rim­­kan bantuan berupa tenaga ahli. Sebab, di desanya belum ada ahli teknik yang dapat mengatasi hal tersebut.

“Kalau tidak pakai ahlinya kan kami cuma bisa mem­perkirakan pemba­ngunan­nya. Khawatirnya kalau ada banjir lagi di Kali Cijanggala. Ba­ngunan jalan harus kuat sehingga anggaran yang digu­nakan tidak sia-sia,” katanya.(rp2/c)