25 radar bogor

Teater Gading ke Ajang Nasional

ilustrasi

LEUWILIANG–RADAR BOGOR, Situasi pembangunan negeri Indonesia saat ini semakin tidak jelas, apakah negeri agraris, atau malah industrialis. Lantaran, saat ini tidak jarang perkebunan dan persawahan yang berubah fungsi menjadi pabrik.

Situasi dan keadaan dari masyarakat kecil hingga pucuk pimpinan di Indonesia juga seolah penuh sandiwara, karena tak jarang mereka melakukan hal-hal satir dan menggelitik.

Ketamakan dan keserakahan manusia menjadikan negeri Indonesia menjadi negeri banci yang tidak jelas tujuannya, agraris atau industrialis.

Cerita tersebut merupakan cerita dari pementasan monolog yang dimainkan Teater Gading saat melakukan persiapan pentas di aula SMAN 1 Leuwiliang. ”Perempuan di Simpang Jalan merupakan judul dari pementasan yang akan dimainkan Teater Gading SMAN 1 Leuwiliang.

Menurut Sutradara Teater Gading, Diding Hasanuddin, rencananya perempuan di simpang jalan akan mewakili Bogor dalam festival ARTEFAC UNS MONOLOG COMPETITION 2018 Solo, Jawa Tengah. Dia akan bersaing dengan 18 sekolah di seluruh Indonesia dalam festival tersebut. ”Kami akan mengajak penonton untuk merenungkan keadaan Indonesia saat ini,” kata Diding.

Dia mengatakan, teater gading optimis untuk tampil di Solo, karena telah menyiapkan materi pemain dan naskah yang cukup menyentuh dan mudah dimengerti. ”Pemain saya sudah siap untuk pentas, karena Teater Gading tidak jarang menyabet gelar juara dalam festival teater,” kata Diding.

Selain mengikuti festival teater di Bogor pihaknya mengaku kerap menyabet juara di festival teater pelajar di Jakarta. Sehingga dirinya tidak khawatir dengan masalah keaktoran. ”Aktor saya sudah kuat, tinggal bagaimana cerita yang dibawakan bisa sampai ke penonton,” kata Diding.

Rencana, pihaknya akan segera bertolak ke Solo untuk mengikuti festival 16-17 Maret mendatang. ”Tapi sebelumnya kami akan mementaskan Perempuan di Simpang Jalan ke beberapa sekolah lagi untuk memantapkan adegan yang akan diperankan,” kata Diding, kemarin.(cr1/c)