25 radar bogor

Peraih Tanoto Student Research Award dari IPB, Tampilkan Foam Pemadam Kebakaran Ramah Lingkungan

BANGGA: Mahasiswa IPB yang tergabung dalam tim Firerangers meraih juara 1 Tanoto Student Research Award, belum lama ini.
BANGGA: Mahasiswa IPB yang tergabung dalam tim Firerangers meraih juara 1 Tanoto Student Research Award, belum lama ini.

Tanoto Student Research Award (TSRA) merupakan kegiatan yang diselenggarakan Tanoto Foundation. Kegiatan ini dalam rangka menghimpun dan mendukung karya-karya kreatif mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, agar dapat terealisasi dan menghasilkan solusi bagi berbagai permasalahan di tengah masyarakat.

Laporan: Rany Puspitasari

Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu perguruan tinggi yang menjadi tempat diadakannya TSRA. Kegiatan ini sendiri digelar di beberapa perguruan tinggi dalam waktu yang bersamaan.

Tim terpilih dari tiap perguruan tinggi diundang oleh Tanoto Foundation untuk menghadiri media briefing sebagai wadah publikasi dari inovasi yang dihasilkan. Pengumpulan proposal TSRA dilakukan pada Mei 2017 dan proses seleksinya hingga Januari 2018. Juaranya diumumkan pada 1 Februari lalu.

Dari IPB, terdapat sekitar 80 tim yang mendaftar. Setelah diseleksi terpilih 19 tim yang proposalnya didanai pihak Tanoto Foundation. Melalui serangkaian monitoring dan evaluasi, dari 19 tim tersebut, yang menduduki tiga besar adalah tim Firerangers yang menyabet juara I, Kiln juara II, dan Wood Plastic Composite (WPC) juara III.

Firerangers terdiri atas empat mahasiswa dari berbagai departemen di IPB. Mereka adalah Zakhruvia Nisa Akromah dari Departe­men Silvikultur, Fakultas Kehutanan (Fahutan) IPB, Opal Priya Wening dari Departemen Teknologi Indus­tri Pertanian, Fakultas Tekno­logi Pertanian (Fateta) IPB, Jembar Pambudi dari Departemen Biokimia, dan Abdul Ghofur dari Departe­men Teknik Pertanian dan Biosistem, Fateta IPB.

Zakhruvia memaparkan, Firerangers merupakan formula foam untuk pemadam kebakaran yang ramah lingkungan (biodegradable). Formula ini menggunakan foaming agent dari olein kelapa sawit untuk memadamkan api, khususnya pada hutan dan lahan gambut.

“Selain itu, juga ada alatnya berupa nozzle yang disebut trinozzle. Alat ini mampu menyesuaikan tipe kebakaran, seperti tipe permukaan, atas (crown fire), dan tipe dasar (ground fire),” jelasnya.

Sedangkan untuk juara II, yaitu tim Kiln, terdiri atas lima mahasiswa Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fateta IPB. Mereka adalah Mu’minah Mustaqimah, Nanang Al Abib, Abdul Muis Lubis, Gilang Ananda Putra, dan Rama Anggriani Purba.

Kiln adalah alat untuk pembuatan arang tempurung kelapa. Menurut Mu’minah, kelebihan alat ini adalah terdapat inovasi rancang bangun berupa sekat vertikal berongga sehingga distribusi oksigen dan suhu lebih merata. Jadi, lebih baik dari mesin pembuat arang konvensional. “Desain alat ini sangat compatible dengan drum bekas, sehingga pabrikasi lebih murah dan terjangkau,” ujarnya.

Sementara, tim WPC yang berhasil meraih juara 3, anggotanya merupakan mahasiswa dari Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan (Fahutan) IPB. Mereka ialah Reni Sarasmita, Melda Yeni, dan Fatur Jabar Kenam.

“WPC dibuat dari bahan baku limbah sekam padi, plastik polypropylene (PP), dan ditambah bahan aditif maleat anhidrat,” ujar Reni.

Reni menambahkan, produk WPC yang telah mereka ciptakan dapat menjadi bahan substitusi kayu untuk penggunaan furnitur. Hal inilah yang menjadi nilai tambah dari produk yang mereka buat.

Para mahasiswa pemenang tiga besar TSRA ini kompak mengungkapkan, bahwa kegiatan ini sangat berkesan, karena mampu meningkatkan daya kreativitas dan inovasi. Para juara ini berharap agar produk-produk inovasi yang mereka ciptakan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.(/c)