25 radar bogor

Guru Futsal Perempuan, Nekat Gabung Tim Laki-laki

JADI JAGO: Usbah atau akrab dipanggil Usbet (dua dari kiri atas) bersama rekan-rekan setimnya usai mengikuti salah satu pertandingan futsal.

Hobi ternyata tak bisa disepelekan. Kisah sukses seorang perempuan tak jarang bermula dari hobi yang terus digeluti. Seperti yang dialami Usbah Rokatul Ade Juliana Friska. Dari impiannya menjadi atlet sepak bola dunia, kini ia menjadi pelatih futsal yang cukup menjanjikan bagi kariernya.

Perjalanannya menjadi pelatih bola perempuan, bagi perempuan kelahiran Bogor, 27 Juli 1993, ini diawali dari kecintaannya pada klub sepak bola dataran Eropa.

Menurutnya, akselerasi dan kekuatan tim pemain luar menjadi magnetnya untuk terus belatih. ”Sejak kelas satu SMP, saya mulai ikut tim sepak bola. Karena pengin banget bisa kayak pesepak bola di Eropa,” ucap perempuan berhijab ini.

Meski sempat diolok-olok kawannya, karena saat itu di sekolah hanya terdapat pemain laki-laki. Usbet -sapaan akrabnya- tak menyerah dan menunjukkan kemampuan untuk lebih unggul dari pemain pria dalam hal permainan bola. ”Setelah itu, saya nekat gabung tim laki-laki untuk latihan,” ujar jebolan SMPN 03 Cibinong ini.

Seiring waktu, tekad Usbet mengikuti serangkaian kegiatan sepak bola akhirnya membius teman sekelasnya untuk juga ikut bergabung. Pada akhirnya, teman perempuannya yang kepincut bola mulai mendaftarkan diri ikut pelatihan hingga terbentuk kesebalasan yang keseluruhannya kaum hawa.

”Akhirnya banyak teman perempuan saya yang juga mau ikut dan akhirnya kami bentuk tim sendiri” tukasnya.

Dari sebuah kesebelasan, Usbet dan kawannya mulai beralih menggeluti olahraga futsal. Melalui Club Natic, Usbet dan teman-temannya mengajar teknik bermain futsal hingga mengantarkan anak didiknya menelurkan beberapa prestasi tingkat lokal hingga nasional.

”Kami pernah juara di nasional dan lokal. Semua karena tim kami kompak dan akhirnya dapat mengharumkan nama sekolah,” tuturnya.

Selain menyalurkan hobi sejak kecil, kesibukan melatih futsal yang dilakoninya juga memberikan efek ekonomi baginya dan keluarga. Karena, setiap diminta melatih atlit futsal perempuan, Usbet mendapat nilai profit. ”Ada bayarannya dan saya sangat bersyuku, karena mencukupi untuk kehidupan saya,” ujar Usbet.(azi/c)