25 radar bogor

Gerilya di Pelosok Gunakan Vespa

PANTAU PROYEK BOCIMI: Calon wakil wali kota Bogor Dedie A Rachim mengecek progres pembangunan Tol Bocimi di sela-sela kegiatan kampanye di Bogor Selatan, kemarin (25/2).
PANTAU PROYEK BOCIMI: Calon wakil wali kota Bogor Dedie A Rachim mengecek progres pembangunan Tol Bocimi di sela-sela kegiatan kampanye di Bogor Selatan, kemarin (25/2).

BOGOR–RADAR BOGOR,Ada hal yang tak biasa dilakukan calon wakil wali kota Bogor, Dedie A Rachim, kemarin (25/2). Mantan direktur Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi KPK itu mengendarai motor Vespa untuk menuju sejumlah titik agenda kampanye di kawasan Bogor Selatan.

Dedie sengaja gerilya dengan Vespa untuk melihat kondisi pembangunan di wilayah perbatasan. Fokus dalam gerilya tersebut adalah akses infrastrukur untuk memudahkan warga berak­tivitas, melihat progres Tol Bocimi hingga Bendungan Ciawi yang terletak di Kabupaten Bogor.

Memulai aktivitasnya di posko pemenangan Saung Badra sekitar jam 07.00 WIB, Dedie bersama belasan bikers Vespa lainnya langsung menyisir wilayah dan menyapa warga di Kelurahan Cipaku. Rombongan langsung melanjutkan perjalanan ke kawasan Cijeruk untuk melihat kondisi infrastruktur di perbatsan wilayah antara Kota dan Kabupaten Bogor.

Gerilya juga dilanjutkan ke daerah Kecamatan Rancamaya. ”Ya, ini untuk melihat kondisi real di lapangan. Melihat batas wilayah selatan antara Kota dan Kabupaten Bogor.

Yang saya lihat adalah fasilitas infrastruktur untuk akses masyarakat. Sejauh ini jika dilihat jalanan cukup baik, meskipun di beberapa titik harus ditingkatkan,” kata Dedie di sela gerilya.

Setelah dari Rancamaya, Dedie tampak berhenti di sebuah jembatan perbatasan antara Kota dan Kabupaten Bogor yang di bawahnya dilintasi jalur Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi). ”Melihat di lapangan progres Tol Bocimi yang berada di wilayah Kota Bogor. Tol Bocimi sudah ditunggu.

Sebagian lalu lintas yang mengarah ke Sukabumi masuk lewat jalur alternatif yang melintasi Kota Bogor. Diharapkan dengan dikebutnya pembangunan tol tersebut, bisa mengurai simpul-simpul kemacetan,” kata dia.

Di sisi lain, pertunjukan pentas seni tradisional reog Sunda bertajuk Doremi (Dogdog Reog Milenium) yang dihelat tim pemenangan pasangan calon Bima Arya-Dedie Rachim (Badra), membuat pecah suasana, Sabtu (24/2). Kegiatan yang dilakukan di Gang Bengkel, Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor Timur, tersebut bagian dari agenda kampanye pasangan nomor urut 3 tersebut.

Rintik hujan yang mengguyur Gang Bengkel pun tak me­nyurutkan animo warga dan rela­wan pendukung Bala Badra untuk bersilaturahmi dan melihat secara langsung hiburan kesenian rakyat yang nyaris punah itu.

”Saya baru pertama kali menyak­sikan reog Sunda ini secara langsung. Mungkin kalau Kang Bima Arya sering karena beliau yang menjadi pembina grup kesenian ini,” ungkap Dedie di lokasi.

Sementara itu, Iping (42) salah satu personel reog Sunda Kota Bogor mengaku bangga bisa diajak Badra untuk menggairahkan kebudayaan ini. ”Kalau bukan kita, siapa lagi yang mau melestarikannya. Kesenian reog ini tidak ada regenerasinya. Lebih ke hanya orang-orang yang memiliki jiwa di kesenian ini,” ungkap Iping.

Ia menambahkan, gempuran budaya luar yang dengan mudah diterima oleh generasi kekinian, menambah budaya tradisional makin tenggelam. ”Anak-anak muda kurang interest. Salah satunya pengaruh budaya luar gampang masuk dan diterima sehingga kearifan lokal makin ditinggalkan,” tukasnya. (ded/c)