KLAPANUNGGAL–RADAR BOGOR, Pemerintah Desa Bantarjati Kecamatan Klapanunggal akan menghidupkan kembali potensi Bengkel Motor Terpadu (BMT). Wadah binaan yang berpotensi mendatangkan penghasilan bagi pemuda desa ini rencananya akan dimasukkan ke dalam badan usaha milik desa (BUMDes).
Hal itu dilakukan agar dapat meningkatkan kualitasnya. Baik secara tenaga maupun kebutuhan sparepart kendaraan roda dua.
“BMT sendiri sudah berdiri sejak 2012 yang dibentuk oleh CSR Indocement sebagai badan pelatihan. Namun, saat ini sudah dilepas untuk mandiri, makanya kita berencana untuk dimasukkan ke dalam BUMDes,” ujar Kepala Desa Bantarjati Saprudin Prawiranegara kepada Radar Bogor, kemarin (25/2).
Selain itu, sambungnya, rencana tersebut juga hadir karena hingga saat ini bengkel dirasa kurang berkembang. Terlebih, ketertarikan pemuda untuk mengembangkannya belum terlihat.
Karenanya, jika dimasukkan ke dalam BUMDes, bisa menarik ketertarikan pemuda dengan bantuan-bantuan yang dapat diberikan oleh desa. “Mungkin menunggu anggaran dana desa (DD) tahap satu yang akan turun Maret 2018. Rencananya dialokasikan untuk pemberdayaan ke sana,” ujarnya.
Pihaknya juga akan membuat AD/ART. Karena jika telah masuk ke BUMDes, harus menguntungkan juga untuk desa. Sehingga persentase keuntungan akan dibagi, seperti untuk honor pegawai, pemasukan kas Bumdes serta kas desa.
“Kebetulan kami juga memiliki komunitas motor trail. Ke depan, akan disediakan juga sparepart dan kebutuhan motor lainnya agar warga Desa Bantarjati dan Lulut tak perlu jauh untuk berbelanja kebutuhan motornya,” tuturnya.
Saprudin pun akan kembali menjaring dan membina para pemuda desa agar aktif mengelola BMT. Bahkan, desa siap memberikan honor untuk bekerja meski belum ahli.
Namun setelah ahli, ia akan mengangkatnya sebagai pekerja tetap dengan penghasilan yang tetap pula. Sehingga diharapkan masyarakat dapat tertarik dengan rencana program tersebut. “Memang tidak semua tertarik, tapi saya yakin ada di antara mereka yang hidupnya ingin maju,” pungkasnya. (rp2/c)