25 radar bogor

Babinsa bukan Penyebar Hoax

PEMBANGUNAN: Kepala Desa Sukaraksa, Supirtas bersama Kapospol dan Babinsa melakukan peletakan batu pertama pembangunan kantor desa, kemarin. ilustrasi

BANDUNG–Kodam III/Sili­wangi berikan kepastian jika Babinsa tidak ikut terlibat dalam penyebaran hoax. Hal tersebut terkait penyerangan ulama yang terjadi beberapa waktu yang lalu.

Kapendam III/Siliwangi Kolo­nel Arh Desi Ariyanto menga­takan, menyikapi adanya ber­bagai artikel di beberapa media yang menyebut Babinsa yang berdinas di Bandung (Kodam III/Siliwangi ) sebagai salah satu penyebar hoax, itu tidak benar.

“Klarifikasi telah dikeluarkan oleh Brigjen Pol M. Iqbal Karopenhumas Mabes Polri bahwa Divisi Humas Mabes Polri tidak pernah mengeluarkan statement Babinsa sebagai dalang penyebaran hoax,” kata Kapendam III/Siliwangi dalam rilisnya kepada Radar Bandung (Grup Radar Bogor), kemarin (25/2) malam.

Namun, kata dia, beberapa pihak media yang sifatnya menyudutkan institusi TNI AD, dalam hal ini Babinsa yang berdinas di Bandung (Kodam Siliwangi).

Menurut dia, klarifikasi Saudara Wawan Setia Permana yang telah selesai menjalani pemeriksaan dari Mabes Polri dan berhasil dihubungi oleh Kodam III/Siliwangi yang menyatakan bahwa Saudara Wawan Setia Permana sama sekali tidak pernah menerima pertanyaan dan memberikan keterangan terkait adanya keterlibatan Babinsa dalam penyebaran berita hoax penyerangan para ulama.

“Kodam III/Siliwangi akan selalu konsisten dalam menegakkan aturan dan hukum yang berlaku, serta tidak akan pernah menutup–nutupi bila memang ada prajurit dan pns Kodam iii/Siliwangi yang melakukan pelanggaran hukum. Siapa pun prajurit yang bersalah harus siap menerima sanksi hukum tanpa ada pengecualian,” tandasnya.

Terkait tersebarnya berita di WhatsApp yang menjelaskan kronologi, fakta-fakta, analisa dan kesimpulan tentang Babinsa yang menyebar hoax, ia memastikan juga bahwa berita tersebut bukan buatan dan berasal dari institusi Kodam III/Siliwangi.

“Kami tegaskan pula bahwa tulisan yang ada dalam berita tersebut adalah tidak benar alias hoax dan ditulis serta disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.(apt)